Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Teror l Djarot Minta Warga Ibu Kota Tetap Waspada

Masyarakat Tidak Perlu Panik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat Jakarta tetap waspada.

JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menegaskan akan menyelidiki provokasi pemasangan atribut yang diduga berkaitan dengan gerakan ISIS di depan Markas Polsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

"Saya pikir kita jangan negative thinking' dulu bahwa itu adalah serangan teror. Belum tentu. Bisa betul dari kelompok itu, bisa dari kelompok pihak ketiga yang suka kalau ramai-ramai," kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

Menurut Tito, pihak mana pun dapat melakukan tindakan provokasi tersebut sehingga masyarakat tidak perlu panik. Kapolri menjelaskan tujuan pelaku adalah keributan di masyarakat karena kepanikan tersebut.

"Tidak perlu menjadi panik, karena kepanikan itu yang diharapkan oleh pelaku teror. Teror itu bukan untuk membunuh orangnya," ujar Tito yang menambahkan pelaku teror butuh media untuk menyebarkan kepanikan di masyarakat.

Tito juga menyampaikan kepada jajarannya untuk melakukan koordinasi internal jika ada provokasi seperti itu. "Oleh karena itu kalau ada yang seperti itu, sebaiknya kita amankan, tidak perlu dibesarkan di media. Tapi tetap kita selidiki dan kita cari siapa yang meletakan di situ. Sekali lagi, bisa itu teroris, bisa juga pihak ketiga yang ingin memperkeruh situasi," jelas Tito.

Kapolri juga menjelaskan institusinya terus melakukan pengamanan, baik di markas maupun masing-masing anggota kepolisian. "Yang jelas serahkan kepada kita, kepolisian, untuk melakukan penyelidikan," tegas Tito.

Secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Iwan Kurnia menjelaskan petugas gabungan kepolisian memeriksa enam saksi terkait peristiwa pemasangan atribut menyerupai bendera "ISIS" dan kertas bertuliskan ancaman di depan Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. "Kurang lebih ada enam saksi yang sudah kita periksa," kata Iwan.

Iwan mengatakan penyidik kepolisian juga memeriksa barang bukti berupa kamera tersembunyi di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dan sidik jari.

Berdasarkan keterangan saksi sementara, Iwan mengungkapkan saksi melihat pengendara sepeda motor tidak dikenal berhenti di depan Polsek Kebayoran Lama.

Iwan menyatakan rekaman kamera tersembunyi itu tidak jelas sehingga tim Puslabfor akan menggunakan alat khusus untuk memperjelas gambar.

Tetap Waspada

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat Jakarta tetap waspada pada setiap pendatang baru. Pasalnya, belakangan sering terjadi ancaman atau teror di wilayah Ibu Kota Jakarta.

"Ya waspada dan selalu melihat situasi sekitar lingkungan. Kalau sampai terjadi sesuatu yang mencurigakan iya dilaporkan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Menurutnya, surat kaleng yang mengancam akan menjadikan Jakarta sebagai medan tempur teroris hanya tantangan sesaat belaka. Namun, dia yakin masyarakat Jakarta bisa menciptakan kedamaian di mana pun berada.

"Itu bukan meneror. Itu sebenarnya tantangan. Kalau seperti itu, ya sama-sama kita waspada. Kita ciptakan betul Jakarta yang damai, aman, plural, beragam, tapi diikat oleh ideologi pancasila," katanya.

Meski harus waspada, Djarot meminta masyarakat tidak terlalu takut. Karena, masyarakat Indonesia tidak pernah takut dengan ancaman teroris selama ini. Dia yakin, semua pihak bisa menghadapi teror dengan baik.

"Camat, lurah, seluruh perangkat Satpol PP, tiga pilar. Kita punya kewaspadaan dini untuk memantau. Jangan takut dan panik. Cuma bendera sama surat aja, paling orang cuma iseng saja nakut-nakutin," tegasnya.

pin/nis/emh/Ant/P-5

Penulis : Peri Irawan, M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top