Masyarakat Pilih Membeli Produk yang Paling Murah Tanpa Melihat Merek
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, saat memberikan keterangan pers usai Musyawarah Pemilihan Ketua Umum Aprindo di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (17/11).
Foto: ANTARA /IrfanTANGERANG SELATAN- Sebagian besar masyarakat saat ini memiliki orientasi membeli produk dengan harga paling murah dan tidak melihat lagi merek. Oleh karena itu, setiap ritel harus menyediakan berbagai produk dengan pilihan warga agar masyarakat tetap datang membeli.
"Bila ada satu jenis produk maka masyarakat akan mencari yang lebih murah. Mereka mencari pembanding sekarang. Sudah tidak lagi melihat merek. Ini hasil kajian kami di lapangan selaku pengusaha ritel," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, dalam konferensi pers mengenai Pemilihan Ketua Umum Aprindo, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (17/11).
Seperti dikutip dari Antara, Solihin mengatakan konsumen saat ini bisa menentukan nasib sebuah ritel. Jika pembeli merasa tidak ada produk yang sesuai dengan keinginan maka bisa berpindah ke ritel lain atau membeli secara daring.
"Ini adalah tantangan kami ke depan agar tetap mempertahankan eksistensi ritel dengan berbagai inovasi yang melihat hasil kajian dan analisis lapangan selama beberapa waktu terakhir sehingga ritel bisa terus tumbuh," ujarnya.
Solihin, yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Aprindo masa bakti 2024–2028, juga menyatakan akan mengajak ritel menyediakan sistem e-commerce untuk menyesuaikan perkembangan saat ini.
Perkuat UMKM
Selain itu juga memperkuat peran UMKM dengan kerja sama melalui penyediaan ruang. Namun, produk UMKM juga harus memiliki daya tarik orang datang ke ritel.
"Maka itu, setiap ritel saat ini diharapkan menjual produk pangan karena ini yang dibutuhkan warga setiap hari. Kalau kendaraan dan furniturkan tidak tiap hari dibeli," katanya.
Ketua Umum Aprindo sebelumnya, Roy Mandey, menyebut ke depan ritel modern akan menjadi hub atau penghubung serta membuka pintu kolaborasi untuk mendukung ketahanan pangan.
"Ini adalah transformasi yang Aprindo dorong terus. Apa yang dimaksud menjadi hub dalam kaitan peritel modern mendukung perdagangan, mendukung kestabilan harga, ketersediaan pangan, dan ketahanan makan," ujar Roy.
Dalam era sinergitas, kata Roy, Aprindo juga harus terbuka dengan berbagai bentuk kolaborasi dengan asosiasi di bidang pangan, produsen, petani, hingga peternak.
Kolaborasi ini, dinilai Roy dapat memotong rantai distribusi, yang disinyalir membuat adanya perbedaan harga di berbagai kota dan antarwilayah. Aprindo disebut akan menginisiasi agar para peritel bisa mendapat sumber secara langsung sehingga rantai.
"Lewat Aprindo kita akan menginisiasi untuk dapat sumber langsung sehingga rantai distribusi dapat dipotong dan berujung kepada harga yang lebih baik bagi masyarakat, bagi konsumen. Itu salah satu yang terpikir untuk menjadi hub," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Para Pebulu Tangkis Dunia Beri Dukungan ke Christian Adinata Usai Dicoret dari Pelatnas
- Huawei Kalahkan Apple, Dominasi Pasar Jam Tangan Pintar Global
- Penelitian Ungkap Pekerjaan Tertentu Kurangi Risiko Kematian Akibat Alzheimer
- WhatsApp Luncurkan Beragam Fitur Seru
- Film 'Bayang-Bayang Anak Jahanam' Ditayangkan Mulai 16 Januari 2025