Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keluarga Berencana

Masyarakat Perkotaan Cenderung Pilih Kontrasepsi Tradisional

Foto : Antaranews

Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah Khusus, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fajar Firdawati

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah Khusus, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fajar Firdawati, mengatakan, masyarakat perkotaan cenderung memilih kontrasepsi tradisional. Hal ini berpotensi menimbulkan unmet need atau kelahiran bayi yang tidak diinginkan.

"Dari hasil survei, yang diperkotaan menggunakan tradisional seperti pantang berkela atau masa subur dan ejakulasi di luar. Itu butuh pengetahuan," ujar Firda, usai acara Media Workshop Family Planning (FP) 2030, di Jakarta, Rabu (27/7).

Dia menambahkan, kondisi tersebut biasanya terjadi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Menurutnya, kontrasepsi tradisional selain butuh pengetahuan, memiliki potensi gagal lebih besar dibanding kontrasepsi modern.

Dia menilai, masyarakat perkotaan dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya menjadi pekerja. Mereka tidak punya waktu untuk ke fasilitas kesehatan sehingga tidak memilih kontrasepsi modern.

"Padahal secara kita berpikir, orang dengan pendidikan tinggi punya kesadaran untuk kontrasepsi modern. Tapi, mereka cenderung lebih bisa menggunakan kontrasepsi yang tradisional," jelasnya.


Redaktur : andes
Penulis : andes

Komentar

Komentar
()

Top