Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perkembangan Media Sosial

Masyarakat Dituntut Kritis Sikapi "Hoax"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kemudian, pemerintah menempati posisi kedua (14,34 persen), komunitas (13,52 persen), LSM (5,32 persen), sekolah dan korporasi masing-masing 3,68 persen dan terakhir media hanya 0,4 persen. Bisa dikatakan, tambah Mediana, perguruan tinggi adalah motor gerakan literasi digital.

Kalangan remaja dan pelajar menjadi sasaran utama kegiatan literasi digital ini. Sebab remaja dan pelajar masuk dalam kelompok paling rentan dan dianggap paling banyak terpapar pengaruh buruk dari media digital. "Di sisi lain, remaja juga sebagai agen perubahan yang bisa mengambil bagian dalam mengatasi persoalan digitalisasi dalam masyarakat," jelasnya.

Meluasnya hoax, meningkatnya cyberbullying, kuatnya ujaran kebencian ataupun banyaknya konten pornografi dan kekerasan, bahkan kejahatan pedofilia terjadi karena gerakan literasi digital di Indonesia cenderung bersifat sukarela, insidental, sporadis dan belum tersinergi antara para pelaku kegiatan, sehingga hasil penelitian juga merekomendasikan agar kegiatan literasi digital harus lebih digiatkan.

"Sebab, perguruan tinggi tidak dapat berjuang sendiri meskipun saat ini dia menjadi motor perubahan," ujar Mediana. n cit/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top