Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perkembangan Media Sosial

Masyarakat Dituntut Kritis Sikapi "Hoax"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mengimbau masyarakat, terutama mahasiswa, agar bersikap kritis terhadap dinamika informasi, termasuk di antaranya kritis dalam menyikapi berita bohong (hoax) yang tersebar di dunia maya. Mahasiswa tidak semestinya menjadi pihak yang ikut menyebarkan hoax.

"Dalam ajaran agama juga diajarkan bahwa kalau datang kepadamu kabar maka kita harus kritis. Setiap kabar separuhnya mengandung kebenaran, separuhnya lagi berpotensi kebohongan," kata Lukman, saat menjawab pertanyaan peserta Kongres ke-4 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Islam (PTAI), di Jakarta, kemarin.

Imbauan ini sekaligus disampaikan menyikapi fenomena saat ini, di mana sebagian besar orang tidak terbiasa mengidentifikasi terlebih dahulu kebenaran berita yang diterima. Masyarakat bahkan berlomba-lomba menjadi orang pertama yang menyebarkan sebuah berita, tanpa mengetahui kebenarannya.

Motor Penggerak

Merebaknya hoax, terorisme, dan cyberbullying juga mencuri perhatian kalangan akademisi. Peneliti sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama), Mediana Handayani, mengatakan sejumlah kampus saat ini tengah gencar melakukan pemetaan gerakan literasi digital di Indonesia. Mediana bersama 56 peneliti dari 26 universitas melakukan pemetaan gerakam literasi di Indoneaia sepanjang periode 2010-2017. Hasilnya, perguruam tinggi berada di posisi tertinggi pelaku kegiatan literasi digital, yakni sebanyak 56,14 persen dari 324 kegiatan yang diteliti.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top