Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Kekerdilan

Masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Penting Cegah "Stunting"

Foto : Antaranews

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan pentingnya masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) manusia. Menurutnya, jika masa tersebut terganggu maka kemungkinan besar terjadi stunting.

"Dalam 1000 HPK, kemampuan dasar manusia berkembang. Jika terganggu prosesnya akan terjadi stunting," ujarnya, kepada awak media, Minggu (4/9).

Hasto menuturkan, pada fase tersebut terjadi perkembangan pesat otak manusia yang menentukan banyak hal bagi kehidupan setiap individu. Sebelum 1000 HPK, kondisi otak masih terbuka dan proses perkembangan terjadi.

"Hingga 24 bulan kemudian atau tepat dua tahun, ubun-ubun depan dan belakang bayi menutup," tambahnya.

Lebih lanjut, Hasto menyebut, sebelumnya banyak yang berpendapat bahwa ukuran fisik, termasuk tubuh pendek, gemuk, dan beberapa penyakit tertentu, disebabkan oleh faktor genetik. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa disamaratakan.

Dia menambahkan, adanya bukti ilmiah dari berbagai penelitian yang dilakukan lembaga riset gizi dan kesehatan di dunia. Hasil riset enemukan bahwa tubuh pendek, gemuk, penyakit kronis, dan beberapa indikator kualitas hidup lainnya, ditentukan oleh kualitas tumbuh kembang anak pada 1000 HPK.

"Stunting atau kekurangan gizi kronis akibat infeksi berulang sehingga anak gagal untuk tumbuh dan berkembang ditentukan di masa 1000 HPK ini," tandasnya.

Sementara itu, Dokter spesialis anak, Fitri Hartanto, mengatakan saat anak lahir, pertumbuhan otak hanya mencapai sekitar 25 persen. Namun begitu menginjak usia dua tahun, pembentukan otak mengalamai percepatan hingga 80 persen.

"Sedangkan pada usia lima tahun akhir, akan berkurang kembali menjadi hanya sebesar 15 persen," jelasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top