Maroko Umumkan Masa Berkabung
Tinggal di Jalanan I Sejumlah warga tinggal di jalanan di wilayah kota tua Marrakesh, Maroko, pada Minggu (10/9). Mereka tinggal di jalanan setelah gempa dahsyat mengguncang dan meratakan tempat tinggal mereka pada Jumat (8/9).
Pasukan dan layanan darurat bergegas mencapai desa-desa pegunungan terpencil di mana para korban masih dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan rumah, yang banyak di antaranya terbuat dari batu bata lumpur.
Provinsi Al-Haouz, lokasi pusat gempa, menderita korban jiwa terbanyak dengan 1.293 orang, diikuti oleh Provinsi Taroudant dengan 452 korban jiwa, menurut laporan pihak berwenang.
Pasca gempa banyak penduduk di kawasan wisata Marrakesh harus menghabiskan malam kedua dengan tidur di jalanan, meringkuk di bawah selimut dan di antara tas berisi barang-barang mereka.
Fatema Satir, seorang warga Marrakesh, mengatakan banyak yang tidur di jalanan karena takut rumah mereka runtuh. "Lihat di mana semua orang ini tidur," kata Satir. "Tidak ada bantuan bagi kami. Rumah kami retak, yang lain hancur, seperti rumah putri saya yang musnah. Kami dalam keadaan kacau," ucap dia.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya