Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perencanaan Keuangan

Manulife Indonesia Sasar Konsumen Kelas Atas

Foto : KORAN JAKARTA/M YASIN

PELUNCURAN MPA - Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster (kedua kanan) bersama Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie (kiri), Chief Distributor Officer Manulife Indonesia John Curtis (kanan), dan perwakilan tenaga pemasaran Manulife Rina saat peluncuran Manulife Prime Assurance (MPA) di Jakarta, Rabu (19/9). MPA merupakan asuransi jiwa premium bagi individu High Net-Worth sebagai perencanaan peninggalan keluarga melalui asuransi jiwa menyeluruh

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Potensi bisnis asuransi jiwa yang menyasar kalangan masyarakat kelas atas masih sangat besar dan belum tergarap maksimal. Kondisi tersebut mendorong perusahaan asuransi jiwa, termasuk PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) masuk ke segmen tersebut. Pertumbuhan masyarakat kelas atas di Indonesia cukup tinggi.

Data Global Wealth Report (2004-2022) yang dilansir tahun lalu menunjukkan jumlah orang kaya dengan berpenghasilan setahun di atas 1 juta dollar AS atau 14,88 miliar rupiah (kurs saat ini 14.879,95 rupiah/ dollar AS) di Indonesia pada 2017 mencapai sekitar 111.000 orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 180.000 orang pada 2022 dengan total aset mencapai 1,8 triliun dollar AS.

Tak hanya itu, indikasi lainnya terlihat dari data penjualan mobil sport mewah di Indonesia yang tumbuh lebih dari 20 persen per tahun. Belum lagi, penjualan barang mewah dengan pertumbuhan sekitar 80 persen tiap tahun. Ironisnya, mayoritas dari orang kaya tersebut belum mempunyai perencanaan keuangan secara baik.

Tercatat, hanya 12 persen dari mereka yang mengalokasikan dana untuk asuransi jiwa. Belum lagi, banyak keluarga mapan yang sulit mewariskan kemapanan mereka ke generasi berikutnya. Berdasarkan data Baker McKenzie (2017), lebih dari 50 persen bisnis keluarga di Asia dijalankan oleh generasi pertama, tetapi hanya tiga persen bisnis keluarga yang dijalankan generasi ketiga.

Kondisi tersebut mendorong Manulife Indonesia menghadirkan Manulife Prime Assurance (MPA), produk proteksi premium untuk individu high net-worth (HNW). "Siapa bilang orang mapan tidak ada masalah? Kemapanan bisa susut dan bisa jadi tidak ada yang diwariskan. Orang berduit belum tentu terbebas dari masalah keuangan, apalagi kalau bicara soal transfer generasi," ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster dalam acara peluncuran MPA di Jakarta, Rabu (19/9).

Hadir pada kesempatan itu Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie dan Chief Distribution Officer Manulife Indonesia John Curtis. Jonathan Hekster menjelaskan, produk yang diluncurkan itu sebagai perencanaan peninggalan keluarga melalui asuransi jiwa menyeluruh. Peluncuran MPA merupakan wujud komitmen berkelanjutan Manulife melindungi seluruh keluarga Indonesia.

"MPA merupakan produk yang mencakup perlindungan menyeluruh dan mewariskan peninggalan bagi orang terkasih. Dengan demikian, kemapanan bisa dinikmati oleh orang terkasih (anak dan cucu)," ungkap Hekster.

Peluang Besar

Sementara itu, Jeffrey Kie menjelaskan data 12 persen alokasi untuk asuransi itu menunjukkan adanya peluang besar bagi industri asuransi. Apalagi, kata dia, pertumbuhan masyarakat kelas atas tidak terbendung. Jumlahnya terus meningkat. "Orang-orang di level ini, tidak menyadari mereka juga butuh perlindungan.

Mereka perlu melindungi kemapanan mereka dan kemapanan itu bisa dinikmati sampai generasi seterusnya," tutur Jeffrey. Dia menambahkan produk MPA didistribusikan melalui kanal keagenan yang tersebar di 24 kota di Indonesia.

Dia menambahkan produk tersebut mempunyain tiga manfaat, meliputi perlindungan seumur hidup dengan uang pertanggungan mulai dari 5 miliar rupiah; perlindungan medis eksklusif dengan layanan prioritas; dan perlindungan kritis untuk nasabah dan keluarga.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top