Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon Berada di Naypyitaw

Foto : AFP/ISAAC LAWRENCE

Ban Ki-moon

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, telah tiba di Myanmar, lapor media pemerintah pada Senin 24/4), saat konflik berdarah melanda negara itu.

Upaya diplomatik untuk mengakhiri krisis yang dilancarkan oleh kudeta militer Myanmar tahun 2021 terhenti, dengan junta mengabaikan kritik internasional atas penumpasan brutal terhadap perbedaan pendapat dan menolak untuk terlibat dengan lawan-lawannya.

"Ban Ki-moon dan timnya tiba di Naypyitaw melalui udara kemarin malam," lapor media pemerintahGlobal New Light of Myanmar.

Ban ditemui oleh wakil menteri pertahanan dan luar negeri, kata surat kabar itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang kunjungan Ban Ki-moon itu.

Ban adalah anggota kelompok pemimpin dunia "The Elders" yang didirikan oleh mendiang presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Kelompok ini bekerja untuk mempromosikan perdamaian dan meredakan konflik.

AFPtelah menghubungi "The Elders" untuk mengomentari perjalanan Ban.

Sementara itu sebuah buletin di TV pemerintah memperlihatkan Ban melambai ke arah kamera saat dia tiba di bandara, ditemani oleh beberapa pejabat.

Prestasi Negosiasi

Ban, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri Korea Selatan (Korsel), melakukan perjalanan ke Myanmar beberapa kali selama menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB, dengan berbagai tingkat keberhasilan bernegosiasi dengan para jenderal.

Pada tahun 2009, dia berkunjung untuk menekan pemimpin junta, Than Shwe, agar membebaskan pemimpin sipil yang digulingkan militer Aung San Suu Kyi, tetapi sang jenderal dengan berani menolak upayanya untuk mengunjungi tokoh prodemokrasi itu.

Pada tahun 2016, dengan keluarnya Suu Kyi dari penjara dan menjabat sebagai pemimpin sipilde factoMyanmar, Ban kembali untuk memperkuat dukungan internasional atas dorongannya untuk menandatangani perjanjian damai dengan berbagai kelompok pemberontak etnis di negara itu.

Suu Kyi ditahan lagi pada awal kudeta 2021, yang menjerumuskan negara ke dalam kekacauan dan melumpuhkan perekonomian.

Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer, telah meminta pertemuan dengan Suu Kyi selama kunjungannya ke negara tersebut pada Agustus 2022, namun junta militer menolak permintaan tersebut, dan Heyzer kemudian bersumpah dia tidak akan mengunjungi negara itu lagi kecuali dia diizinkan untuk bertemu dengan peraih Nobel Perdamaian tersebut.

Pengadilan junta sebelumnya menyelesaikan serangkaian persidangan tertutup terhadap Suu Kyi pada Desember lalu dan memenjarakannya selama total 33 tahun dalam proses persidangan yang dikecam kelompok hak asasi sebagai sebuah pengadilan lelucon.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top