Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Skandal Korupsi

Mantan Presiden Brasil Jalani 12 Tahun Penjara

Foto : AFP/NELSON ALMEIDA

Luiz Inacio Lula da Silva

A   A   A   Pengaturan Font

CURITIBA - Mantan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, pada Minggu (8/4) mulai menjalani hukuman penjara selama 12 tahun di penjara markas polisi federal di Curitiba karena kasus korupsi. Lula didakwa bersalah karena menerima apartemen mewah tepi pantai sebagai suap dari perusahaan konstruksi yang terjadi pada tahun lalu.

Sebelumnya Lula menolak untuk menyerahkan diri dan bersembunyi selama dua hari di gedung serikat buruh baja di Kota Sao Bernardo do Campo, Sao Paolo, setelah melewati batas waktu penyerahan diri yang ditetapkan pengadilan. Polisi tak bisa menjangkau Lula karena para penyokong mantan Presiden Brasil yang tak ingin Lula dipanjara, telah terlebih dulu menjaga gedung itu.

Namun akhirnya Lula, 72 tahun, menyerahkan diri ke kantor polisi dekat Sao Paulo. Dari sana, Lula diterbangkan oleh helikopter yang mendarat di atap penjara Curitiba pada Sabtu tengah malam.

Dalam keterangannya, Lula menyatakan tak bersalah atas tudingan telah menerima suap dan semua tuntutan terhadapnya yang dibacakan hakim disebutnya sebagai sebuah kebohongan belaka.

Lula pun balik menuding pengadilan telah bekerja sama dengan sebuah konglomerasi media paling berkuasa di Brasil telah berupaya menjegalnya untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.

"Saya hanya manusia biasa yang diajukan ke pengadilan atas sebuah apartemen yang bukan milik saya," kata Lula. "Mereka tak ingin saya mencalonkan lagi. Yang mereka inginkan adalah Lula yang mendekam di penjara," imbuh mantan Presiden Brasil pada periode 2003 hingga 2011 itu.

Pencucian Uang

Dakwaan terhadap kasus korupsi Lula berasal dari hasil investigasi antikorupsi yang meneyidiki praktik pencucian uang dikenal dengan julukan "Operasi Cuci Mobil" yang melibatkan banyak tokoh politisi dari sejumlah partai.

Saat Lula menjabat sebagai presiden, Brasil mengalami pertumbuhan ekonomi terpanjang dalam tiga dekade, yang menyebabkan pemerintahannya dapat menghabiskan dana untuk program sosial.

Puluhan juta warga keluar dari kemiskinan berkat inisiatif yang dilakukan pemerintahannya dan dia tak lagi menjabat setelah dua periode berturut-turut (batas maksimal yang diizinkan di Brasil) dengan rekor popularitas yang tinggi.

Walau terbelit masalah, jajak pendapat terbaru menyatakan bahwa Lula berpeluang besar memenangkan pemilu yang akan digelar 7 Oktober mendatang.

AFP/AlJazeera/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top