Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bursa Cawagub l Nama Calon yang Diajukan Partai Bisa Dikembalikan

Mantan Menpora Lobi DPRD untuk Dampingi Anies

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, PKS dan Gerindra telah sepakat posisi wagub diserahkan kepada PKS.

JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, disinyalir telah melobi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, untuk posisi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Prasetio mengaku tidak bisa memutuskan sepihak keinginan Adhyaksa ini.

"Ya, Adhyaksa Dault tadi ke rumah saya. Ya pertama dia silaturahim, dia juga rekan saya, teman saya di KNPI. Yang kedua juga ya beliau juga ingin mencoba, maulah istilahnya, mau juga mencalonkan jadi wagub. Mau juga beliau, ya kalau bisa," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/7).

Selain Adhyaksa Dault, kata Pras, banyak juga pihak lainnya merayu untuk dijadikan Wagub DKI Jakarta. Hanya saja, pihaknya tidak bisa memutuskan secara sepihak pemilihan wagub itu mengingat partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, PKS dan Gerindra telah sepakat posisi wagub diserahkan kepada PKS.

"Nah nanti kita lihat aja, apakah di dalam paripurna tanggal 21-22 ini akan tercapai kuorum atau tidak. Karena bukan apa-apa, sekali lagi, Jakarta ini banyak sekali PR pekerjaan, kalau Anies sendiri yang memimpin juga kasihan," kata politisi PDIP itu.

Menurutnya, jika paripurna istimewa Pemilihan Wagub DKI Jakarta itu tidak juga memenuhi kuorum, panitia pemilihan akan diserahkan kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta. Nantinya, ucap Pras, kandidat wagub DKI Jakarta akan kembali digodok di luar cawagub PKS yang saat ini dibahas, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Tidak Penuhi Kuorum

"Itu diambil oleh pimpinan. Apa yang beredar sekarang kan katanya mau diambil sama PKS. Ya enggak bisalah, karena ya dia orangnya, ya enggak fair juga. Nanti kita rapat dengan pimpinan gabungan, memutuskan. Kalau perlu saya yang ambil nanti," tegasnya.

Wakil Ketua Pansus Pemilihan Wagub DKI Jakarta, Bestari Barus, mengatakan, sebelum ditetapkan sama panitia pemilihan, partai pengusung masih bisa menarik (cawagub) yang diajukan. Sehingga, katanya, siapa pun pihak yang berniat menjadi wagub masih berpeluang mendampingi Anies Baswedan.

"Penetapan setelah pansus tata tertib (tatib) selesai. Pansus tatib di hari Senin tanggal 8 Juli mungkin ya. Kalau kuorum, maka pemilihan terjadi. Kalau tidak kourum dua kali maka dibawa ke rapat pimpinan untuk ambil keputusan. Keputusannya apa ya nanti itu," kata Bestari.

Menurutnya, rapat pimpinan gabungan DPRD DKI Jakarta akan memutuskan apakah ada pemilihan ulang atau memulangkan calon wagub yang sempat diajukan partai pengusung melalui Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, katanya, rapimgab itu bisa memutuskan alternatif lain untuk kebaikan Jakarta ke depannya.

"Nanti partai pengusung mengirim kembali namanya. Waktunya tidak ditentukan terganggu nanti kesiapan partai pengusung. Nanti, penyempurnaan (tatib pemilihan) akhir dari Kemendagri," tegasnya.

Di tempat terpisah, Mantan Menpora Adhyaksa Dault mengaku telah bersilaturahmi dengan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, di kediamannya. Namun, Adhyaksa menampik kedatangannya itu merupakan lobi-lobi politik untuk posisi wagub DKI Jakarta.

"Saya ga bicara soal calon wagub. Karena itu kan bukan domain saya. Saya kan hanya mengklarifikasi tentang apa kegiatan yang saya telah lakukan selama ini kan, dan juga apa yang beliau telah lakukan di Jakarta. Gitu saja. Dan kebetulan kan saya relawannya Pak Prabowo, tapi kan saya bukan BPN," jelasnya. pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top