Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Manfaatkan Rekam Satelit 30 Tahun, NASA Siap Memproyeksikan Tren Kenaikan Air Laut

Foto : Dok. NASA

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

NASA berkomitmen untuk menyediakan pengamatan permukaan laut tahunan dan proyeksi ketinggian di masa depan untuk mengedukasi masyarakat mengenai perubahan iklim.

Sebagai informasi, NASA telah mengamati permukaan laut selama lebih dari 30 tahun melalui pengamatan TOPEX/Poseidon, sebuah satelit penelitian oseanografi buah kerja sama antara NASA dan Badan Antariksa Prancis (CNES). Diluncurkan pada 10 Agustus 1992, TOPEX/Poseidon telah ditugaskan untuk memetakan topografi permukaan laut, salah satunya mengukur ketinggian permukaan laut. Tercatat, permukaan laut rata-rata global telah meningkat sebesar 9,1 sentimeter sejak TOPEX/Poseidon mulai mengamati ketinggian laut pada 1993.

Pengamatan dari luar angkasa ini menunjukkan bahwa laju kenaikan permukaan laut semakin meningkat. Laju kenaikan tahunan yang diperkirakan oleh para peneliti juga meningkat dari 0,20 sentimeter per tahun pada tahun 1993 menjadi 0,44 sentimeter per tahun pada tahun 2022. Tak berhenti sampai di situ, tingkat kenaikan permukaan laut yang diproyeksikan akan mencapai 0,66 sentimeter per tahun pada tahun 2050.

Terlepas dari pengaruh alam seperti La Niña, permukaan laut terus meningkat karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia yang didorong oleh kelebihan jumlah gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dipompa masyarakat ke atmosfer. Perubahan iklim telah mencairkan lapisan es dan gletser Bumi, yang pada akhirnya menambahkan lebih banyak volume air ke lautan, sementara pemanasan menyebabkan perluasan air laut. Kedua efek inilah yang disebut NASA berkontribusi terhadap naiknya air laut.

"Dengan meningkatnya permintaan akan informasi iklim yang akurat dan tepat waktu, NASA berkomitmen untuk menyediakan pengamatan permukaan laut tahunan dan proyeksi masa depan untuk membantu masyarakat rentan di seluruh dunia lebih memahami risiko yang mereka hadapi dalam iklim baru," kata Nadya Vinogradova Shiffer, seorang ilmuwan program NASA untuk ilmu kelautan.

Pengamatan selama puluhan tahun itulah yang akan akan digunakan NASA dan CNES untuk memperluas dan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana ketinggian permukaan laut berubah dalam skala global. Terlebih, ketika pengamatan itu diperkaya dengan kumpulan data NASA lainnya tentang massa es, gerakan tanah, dan perubahan Bumi lainnya, para ilmuwan akan dapat menguraikan mengapa dan bagaimana laut naik. Selanjutnya, mengetahui di mana dan berapa banyak kenaikan laut terjadi dapat membantu perencana pesisir bersiap menghadapi bahaya di masa depan.

"Kami memiliki pandangan yang jelas tentang kenaikan permukaan laut baru-baru ini - dan dapat memproyeksikan dengan lebih baik seberapa banyak dan seberapa cepat lautan akan terus naik - karena NASA dan CNES telah mengumpulkan pengamatan laut selama beberapa dekade. Dengan menggabungkan data tersebut dengan pengukuran dari sisa armada NASA, kami juga dapat memahami mengapa lautan naik," kata Karen St. Germain, direktur Divisi Ilmu Bumi NASA di Washington, AS.

Tahun lalu, tepatnya pada 22 Maret, kolaborasi NASA dan CNES telah meluncurkan Sentinel-6 Michael Freilich, sebuah satelit referensi resmi untuk pengukuran permukaan laut global. Artinya, data ketinggian permukaan laut yang dikumpulkan oleh satelit lain akan dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh Sentinel-6 Michael Freilich untuk memastikan keakuratannya.

Diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg pada November 2020, satelit ini melanjutkan warisan hampir 30 tahun yang dimulai oleh satelit TOPEX/Poseidon. Tak hanya itu, kedua badan antariksa itu juga akan meluncurkan Sentinel-6b pada 2025.

"Pengamatan iklim mendasar ini membantu membentuk layanan operasional dari banyak lembaga federal dan internasional lainnya yang bekerja dengan masyarakat pesisir untuk mengurangi dan menanggapi kenaikan air," sambung Germain.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top