Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
A ntisipasi Bencana - PDIP Kirim Bantuan 60 Ton ke Sulawesi Tengah

Manajemen Kebencanaan di Indonesia Harus Diperbaiki

Foto : Koran Jakarta / Rama Agusta

Kirim Bantuan - Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri (kanan), di kantor DPP PDIP, Jln Lenteng Agung, Jakarta, melepas sekitar 60 ton bantuan tahap dua yang akan dikirim ke Sulawesi Tengah, Senin (8/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Melihat penanganan bencana di Tanah Air selama ini menunjukkan bahwa manajemen kebencanaan di Indonesia harus diperbaiki.

JAKARTA - Pemerintah perlu meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menghadapi bencana, salah satunya dengan memperbaiki manajemen kebencanaan di Tanah Air. Untuk menekan jumlah korban jiwa dan materi jika terjadi bencana, dibutuhkan adanya sistem peringatan dini (early warning system) yang dipahami masyarakat.

"Sejak menjabat wakil presiden hingga presiden, saya terus berusaha memperbaiki manajemen kebencanaan di Indonesia. Namun, levelnya belum bisa seperti negara lain, terutama Jepang," kata Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, di DPP PDIP, Jln Lenteng Agung, Jakarta, saat melepas sekitar 60 ton bantuan tahap dua yang akan dikirim ke Sulawesi Tengah, Senin (8/10).

Menurut Megawati, Indonesia berada di kawasan cincin api (ring of fire) yang rawan bencana alam, gunung meletus, gempa, hingga tsunami. Kondisi yang rawan tersebut, hendaknya dapat diberitahukan kepada masyarakat terkait bencana yang akan terjadi atau kejadian alam lainnya.

Megawati mengaku tahu benar kalau Indonesia belum siap dalam menghadapi bencana. Dia menceritakan kisahnya dalam menghadapi berbagai bencana. Kala menjabat Wakil Presiden pada 1999-2001, saat itu bantuan kemanusiaan sangat banyak, baik dari dalam maupun luar negeri.

Namun, bantuan kemanusiaan tersebut malah berujung sia-sia karena tidak sesuai kebutuhan, sehingga Megawati membuat list kebutuhan apa saja di daerah terdampak bencana. Megawati mengkhawatirkan wilayah DKI Jakarta yang tak serta merta aman dari bencana.

Sistem Antigempa

Apalagi, tegas Megawati, letak Jakarta tak jauh dari Selat Sunda tempat dua gunung berapi paling aktif di Indonesia, Gunung Krakatau dan Rakata. Sementara Jakarta juga punya banyak gedung tinggi. Dia mengharapkan bangunan pencakar langit di Jakarta punya sistem antigempa. "Apakah mereka punya sistem antigempa, saya tak tahu. Mudah-mudahan sudah," kata Megawati.

Ia pun terheran saat mengunjungi Jepang beberapa waktu lalu bersama dengan keluarganya. Ketika mereka makan di suatu restoran, terjadi gempa kecil. Ia beserta keluarga seketika lari ke luar untuk berlindung, tetapi warga Jepang sama-sekali tidak beranjak. "Saya heran ada gempa, restoran bergoyang-goyang tapi kok warga Jepang nggak ada yang keluar," ungkap Megawati.

Ternyata, tenangnya orang-orang Jepang itu karena sistem peringatan dini bencana (early warning system) dan pendidikan kebencanaannya yang sangat bagus. Di Jepang, bila gempanya memang berkekuatan besar, sirine langsung berbunyi keras.

Ia mencontohkan bila berbunyi satu kali, siapapun orangnya, harus segera bergegas ke lapangan terbuka. Sekaligus membawa sebuah back pack yang sudah disiapkan masing-masing pemilik rumah. Di dalamnya disiapkan dua setel pakaian, dua selimut, bahan makan untuk dua hari, dan obat-obatan yang diperlukan.

"Semua rumah sudah diminta bersiap begitu, dan letak back pack itu tak boleh diganggu agar saat kejadian bisa langsung dibawa," ujar Megawati.

Lalu bila bunyi sirine dua kali, berarti masyarakat Jepang harus lari menuju jalan-jalan aman. Di Jepang, jalan-jalan untuk menyelamatkan diri bila terjadi gempa atau tsunami sudah disiapkan. Lokasi-lokasi yang benar-benar aman dari air laut akibat tsunami, sudah ditandai dengan patok-patok kayu. "Sirine ketiga, tak ada lagi lari pelan. Artinya lari secepatnya ke lokasi aman," kata Megawati.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan bantuan dengan volume 60 ton itu akan dibawa ke Sulteng melalui jalur darat dan udara. Bantuan ini merupakan yang kedua. Bantuan pertama dibawa langsung oleh relawan Baguna yang tiba di Palu pada 30 Oktober.

Baca Juga :
Tinjau Vaksinasi

Setelah kejadian bencana pada 28 Oktober, Megawati langsung memerintahkan agar seluruh kader PDIP bergerak ke Sulteng. Bahkan Megawati langsung menghubungi sejumlah kepala daerah dari partai itu agar secepatnya mengirim bantuan.

Oleh pengurus daerah PDIP, bantuan langsung disiapkan. Rombongan relawan Baguna juga diberangkatkan, dengan membawa bantuan yang sudah ada. Ketika tiba di lokasi, situasi masih belum tersentuh penanganan yang signifikasi.

rag/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top