Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malnutrisi di Negara Miskin Amat Merugikan Bisnis

Foto : chathamhouse.org

Laura Wellesley

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Kelaparan, gizi buruk dan obesitas, saat ini tak hanya membebani negara-negara berkembang, namun juga memberikan dampak "tersembunyi" yang merugikan bisnis senilai lebih dari 850 miliar dollar AS per tahunnya. Data ini diumumkan dalam sebuah hasil studi terbaru yang dipublikasikan pada Rabu (8/7).

"Malnutrisi mengurangi ketahanan populasi dalam menghadapi risiko seperti merebaknya penyakit infeksi dan dampak merugikan dari iklim ekstrem, sekaligus menyebabkan pengurangan atas produktivitas dan pendapatan," demikian diumumkan periset yang membuat studi tersebut.

Dalam laporan disebutkan bahwa pandemi virus korona diperkirakan akan menyebabkan jutaan warga kelaparan dan jatuh miskin, oleh karena itu para periset dalam kesimpulan studinya meminta pemerintah dan aktor bisnis fokus pada masalah gizi sebagai bagian dari pemulihan pasca pandemi.

"Saat beban kekurangan gizi, kelebihan berat badan / obesitas telah ditelaah oleh banyak lembaga masyarakat dan pemerintah, beban dan risiko terhadap bisnis dari malnutrisi bagi generasi pekerja dan komunitas yang lebih luas justru tak banyak diperhatikan," ucap Laura Wellesley, ketua periset dan periset senior di Chatham House. "Studi kami memperlihatkan beban dan risiko amat nyata bagi kepentingan bisnis sehingga sektor ini harus beraksi," imbuh dia.

Studi yang dibuat bersama kelompok Vivid Economics itu menjelaskan bahwa malnutrisi seperti kekurangan maupun kelebihan gizi, bisa mengarah pada anemia maupun pengerdilan (stunting) pada individu karena mereka kelebihan berat badan dan kegemukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top