Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Militan

Malaysia Tangkap Pemimpin Abu Sayyaf

Foto : REUTERS/Froilan Gallardo

Pasukan militer Filipina dengan dikawal kendaraan lapis baja, memasuki Kota Marawi, Filipina selatan, pada pengujung Agustus lalu. Presiden Rodrigo Duterte akan menyatakan akan melakukan perundingan dengan pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait pembentukkan gugus tugas untuk melawan kelompok militan simpatisan ISIS.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia telah menangkap tersangka pemimpin kelompok militan Abu Sayyaf dari Filipina yang terkait Islamic State (ISIS) di Ibu Kota Kuala Lumpur bersama tujuh pengikutnya. Demikian dilaporkan narasumber dari kepolisian Malaysia pada Minggu (3/9).

"Polisi menahan Hajar Abdul Mubin alias Abu Asrie dalam sebuah penggerebekan pada Rabu (30/8) lalu," kata narasumber yang enggan disebut namanya.

Disebutkan bahwa Hajar, warga Filipina, ditangkap bersama satu warga Filipina lain serta 6 warga Malaysia di Negara Bagian Sabah, yang memiliki perbatasan maritim dengan Filipina. Harian The Star merupakan media pertama yang mengabarkan penangkapan terhadap Hajar. Kelompok Abu Sayyaf terkenal karena kerap melakukan aksi pengeboman, pemenggalan, penculikan di wilayah selatan Filipina.

Penangkapan Hajar merupakan upaya penumpasan terbaru terhadap kelompok militan oleh Malaysia, Pada periode 2013-2016, lebih dari 250 orang ditangkap karena diduga bersimpati pada ISIS.

Pemerintah di negara Asia Tenggara saat ini mengkhawatirkan kemungkinan ISIS berkembang di wilayahnya setelah anggota militan simpatisan ISIS asal Asia pulang ke tanah airnya seiring dengan runtuhnya ISIS di Timur Tengah. Saat ini militan yang bersimpati pada ISIS menguasai sebagian besar Kota Marawi di selatan Filipina sejak Mei lalu. Dalam lebih dari 100 hari pertempuran, sudah lebih dari 620 militan, 136 tentara dan 45 warga sipil Filipina, tewas.

Gugus Tugas

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan akan melakukan perundingan dengan pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait pembentukkan gugus tugas untuk melawan kelompok militan simpatisan ISIS. "Kami telah sepakat untuk berunding tinggal menunggu waktu yang tepat saja," kata Presiden Duterte, Minggu.

Dalam pernyataannya, Presiden Duterte juga mengungkapkan keinginannya untuk membuka perbatasan bagi pasukan keamanan Indonesia dan Malaysia untuk menumpas kelompok militan dan akan bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, terkait keinginannya itu.

Saat pertemuan Duterte dengan Presiden Joko Widodo dan PM Najib nanti, kemungkinan Presiden Filipina itu akan membahas upaya mengakhiri penguasaan Kota Marawi oleh kelompok militan simpatisan ISIS yang diklaim pasukan Filipina bahwa mereka saat ini sudah terpojok. Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top