Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan

Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani Lokal

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta memaksimalkan penyerapan beras petani lokal, terutama saat masa panen pada Februari-Maret mendatang, sehingga dapat mengurangi impor komoditas pangan tersebut. Langkah itu diharapkan dapat memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, menilai tata kelola beras nasional lemah sehingga mendorong importasi pangan. "Saat musim panen raya bulan Februari hingga April, penyerapan Bulog yang mendapatkan penugasan pemerintah untuk mengisi CBP sangat rendah. Hanya 233.240 ton. Sedangkan produksi beras petani dari Februari-April 2022 12,82 juta ton. Artinya, produksi dalam negeri (seharusnya) cukup untuk pemenuhan CBP," ungkap Slamet dikutip dari laman resmi DPR RI, Selasa (10/1).

Jika impor beras tetap dilaksanakan, menurut Anggota F-PKS itu, kebijakan itu akan menyengsarakan petani lokal Indonesia. Karenanya, pemerintah melalui Perum Bulog perlu memaksimalkan penyerapan beras dari petani lokal untuk kebutuhan CBP dengan harga layak, khususnya pada panen raya.

Di sisi lain, legislator daerah pemilihan Jawa Barat IV itu menyayangkan sikap pemerintah yang belum maksimal mengendalikan harga beras yang masih melambung tinggi di Indonesia. "Mengenai kondisi harga beras yang tinggi, padahal sudah dilakukan impor beras, maka pemerintah harus berani mengaudit stok gudang di perusahaan beras untuk mencegah terjadinya penimbunan yang mempengaruhi harga beras nasional," tandas Slamet.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan (PIHP) per 6 Januari lalu, komoditas beras merangkak naik menjadi sekitar 12.700 per kilogram (kg) dari sebelumnya rata-rata senilai 12.650 rupiah per kg.

Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan pemerintah akan melakukan monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi pada awal 2023 yang berlangsung mulai Januari hingga April.

Luas Panen

Puncak panennya diperkirakan terjadi pada Maret-April. Luas panen padi nasional pada awal 2023 sangat luas, bahkan berdasarkan prognosa BPS luas panen padi pada Februari mendatang mencapai 1,4 juta hektar.

"Dari luas panen 1,4 juta hektar ini diperkirakan menghasilkan beras mencapai 4,3 juta ton," ujar Suwandi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top