![Makna KTT G20](https://koran-jakarta.com/images/article/phps_w0xq_resized.jpg)
Makna KTT G20
![Makna KTT G20](https://koran-jakarta.com/images/article/phps_w0xq_resized.jpg)
Pertemuan KTT G-20 pertama pada tahun 2008 di Washington DC, Amerika, dan terus berlanjut dengan berbagai fokus kajian, meski intinya tetap mengacu kajian aspek ekonomi dan politik. Salah satu pembahasan yang tidak bisa diabaikan tentang sektor keuangan. Prediksi global meyakini bahwa kekuatan sektor keuangan global tahun 2017 relatif baik.
Meski demikian, fakta semester awal 2017 ekonomi dunia menunjukkan adanya sejumlah indikator yang perlu dicermati, di antaranya nilai tukar dan suku bunga acuan, termasuk juga sebaran kredit dan daya beli. Jika dicermati kondisi yang terjadi tidak terlepas dari kesepakatan yang dirumuskan dari KTT ke-11 G20 di Guang Zhou tahun lalu. Waktu itu, disepakati tidak melakukan hambatan ekonomi global, termasuk juga proteksionisme yang menghambat hubungan ekonomi antarnegara.
Implikasi dari pertemuan KTT G-20 tahun lalu sayangnya tidak bisa dilaksanakan secara tuntas. Paling tidak, AS dengan kepemimpinan Presiden Trump yang proteksionis telah memicu konflik, tidak hanya bilateral, tapi juga multilateral. Pascakemenangan Trump, dunia tidak bisa mengelak dari berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik. Ini terlepas dari pro-kontra krisis AS. Yang jelas, ada sejumlah aspek yang perlu dikaji, terutama kaitan prospek jalinan multilateral, terutama posisi AS yang strategis di berbagai forum dunia, termasuk G-20.
Poros RI-AS telah lama menjalin kerja sama perdagangan dan investasi. Ini dipererat dengan adanya MOU Between the Republic of Indonesia and the United States of America Concerning the Establishment of the Council on Trade and Investment dalam rangka Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA). MOU ditandatangani di Christchurch, Selandia Baru, pada tanggal 16 Juli 1996. Oleh karena itu, AS tidak saja berperan sebagai mitra dialog, tetapi juga teman dagang baik dalam kapasitas Indonesia sebagai anggota ASEAN ataupun mandiri.
Merujuk dampak makro krisis di AS dan kaitannya dengan G-20 maka imbas terhadap perekonomian Indonesia sangat penting diperhatikan. Pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS dari lima tahun terakhir rata-rata 1,2 persen. Selain itu, yang perlu dikaji tentang eksistensi AS, kiprah dan dominasi di APEC.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya