Makin Canggih! Airbus dan Boeing akan Kembangkan Pesawat Bertenaga Hidrogen Mulai Pertengahan 2030-an

Airbus dan Boeing akan meluncurkan penerus jet lorong tunggal terlaris mereka yang ditenagai oleh hidrogen dari sekitar pertengahan dekade berikutnya, menurut CEO Universal Hydrogen dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Penerbangan merupakan sektor yang terkenal sulit untuk dikurangi emisi karbonnya, dengan banyak juru kampanye lingkungan dan pakar berpendapat bahwa tidak ada pilihan selain mengurangi penerbangan untuk mencapai nol emisi karbon bersih pada tahun 2050.

Sebagian besar upaya untuk mengurangi emisi saat ini difokuskan pada peningkatan bagian bahan bakar yang bersumber secara berkelanjutan, meskipun bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable avturtion fuel/SAF) tetap relatif tidak dapat diakses dan mahal.

Airbus telah berusaha untuk memimpin dalam transisi ke penerbangan yang lebih hijau, menunjukkan konsep pesawat tanpa emisi tahun lalu (menghindari baterai demi hidrogen) yang dikatakan dapat memasuki layanan pada tahun 2035. Untuk bagiannya, Boeing lebih berhati-hati dalam isu yang berkembang di masyarakat, mengenai peralihan jangka panjang ke baterai dan pesawat bertenaga hidrogen. Yang terakhir mengatakan bahwa terlalu dini untuk berpikir tentang hidrogen sebagai bahan bakar untuk penerus 737 masa depan dan telah menyatakan bahwa fokusnya tetap pada SAF.

CEO Universal Hydrogen, Paul Eremenko, telah membantah pernyataan Boeing dalam sebuah penampilan di konferensi Reuters Next. Eremenko, sebelumnya CTO untuk Airbus, mendirikan Universal Hydrogen pada tahun 2020 dengan tujuan mempercepat penggunaan sel bahan bakar hidrogen di pesawat, dimulai dengan pesawat kecil yang melakukan penerbangan domestik dan regional. Namun, media luar memberitakan bahwa ia juga berniat untuk masuk ke pasar komersial dengan rancangan untuk jet berlorong tunggal 150 lebih kursi yang saat ini didominasi oleh model Airbus A320 dan Boeing 737.