![Makin Berat Beban Masyarakat, Harga Minyak Goreng Diserahkan ke Mekanisme Pasar](https://koran-jakarta.com/images/article/makin-berat-beban-masyarakat-harga-minyak-goreng-diserahkan-ke-mekanisme-pasar-220316150057.jpg)
Makin Berat Beban Masyarakat, Harga Minyak Goreng Diserahkan ke Mekanisme Pasar
![Makin Berat Beban Masyarakat, Harga Minyak Goreng Diserahkan ke Mekanisme Pasar](https://koran-jakarta.com/images/article/makin-berat-beban-masyarakat-harga-minyak-goreng-diserahkan-ke-mekanisme-pasar-220316150057.jpg)
Ilustrasi- Pembelian minyak goreng kemasan dua liter dibatasi hanya satu setiap konsumen pada sebuah supermarket di Banjarbaru.
Jakarta - Harga minyak goreng kemasan atau premium akan diserahkan ke mekanisme pasar, seperti harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi tersebut tentunya akan membuat masyarakat terbebani, terlebih bagi para ibu-ibu dan pelaku UMKM yang menggunakan minyak goreng.
Penentuan harga minyak goreng mengikuti mekanisme pasar tersebut disampaikan Badan Pangan Nasional atau NFA (National Food Agency).
"Jadi untuk minyak goreng kemasan nanti ikut harga keekonomian artinya melihat atau mengikuti harga market dan kita lepas di pasar," ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam peninjauan distribusi minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (16/3).
Arief menjelaskan karena ada selisih harga dari ritel modern yakni Rp14.000, kemudian di level pasar tradisional tidak bisa dikontrol bersama-sama, sehingga inilah yang menyebabkan stok dari ritel modern selalu menimbulkan rush atau panic buying.
Kemudian juga ada beberapa oknum yang memang membeli, lalu beberapa minyak goreng ada yang masuk ke pasar tradisional.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya