Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Makan Lebih Banyak Buah dan Sayur Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penyakit jantung yang juga dikenal sebagai penyakit kardiovaskular terus menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat (AS). Penyakit jantung merenggut nyawa satu orang setiap 33 detik.

Namun, perubahan pola makan dapat memainkan peran utama dalam mengurangi risiko ini. Sebuah analisis baru dari 21 tinjauan ilmiah sistematis menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan daripada pola makan nonvegetarian secara signifikan menurunkan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan indeks massa tubuh, dan mengurangi kemungkinan kematian akibat masalah yang berhubungan dengan penyakit jantung.

"Vegetarian, termasuk pola makan vegan, dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular 15 persen lebih rendah pada vegetarian dibandingkan dengan nonvegetarian," kata penulis studi Reed Mangels, PhD, RDN, seorang ahli gizi-diet dan asisten profesor di University of Massachusetts di Amherst, dikutip dari Everyday Health, Rabu (23/10).

"Pola makan adalah sesuatu yang dapat Anda kendalikan yang benar-benar dapat membuat perbedaan. Menerapkan pola makan nabati bisa jadi menantang, tapi bisa juga memberdayakan," tambahnya.

Penelitian ini menyoroti bahwa pola makan vegan (yang tidak mengonsumsi makanan dari hewan) secara khusus memiliki dampak positif pada faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah, kolesterol LDL (kolesterol jahat), trigliserida, protein C-reaktif (penanda penyakit jantung), dan BMI (indeks massa tubuh, sebuah indikasi obesitas) jika dibandingkan dengan pola makan nonvegetarian.

"Penurunan BMI sebesar itu bisa jadi cukup untuk mengubah seseorang dari kategori obesitas menjadi kelebihan berat badan, atau dari kelebihan berat badan menjadi normal. Hal ini dapat memindahkan Anda ke kategori yang berbeda dan mengurangi risiko Anda," kata Dr.

Analisis penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu. Mangels mencatat bahwa jumlah partisipan berbeda sesuai dengan studi tertentu. Misalnya, ada 50.000 subjek dalam penelitian yang menganalisis kolesterol dan tekanan darah pada vegan, tetapi lebih dari 600.000 orang dalam penelitian yang mengevaluasi risiko penyakit jantung pada vegetarian.

Dia menambahkan bahwa investigasi ini tidak merinci jenis diet vegetarian yang diikuti, sehingga hasilnya mungkin akan lebih baik jika mereka hanya melihat penelitian yang melibatkan diet vegetarian yang sudah dipastikan sehat.

"Kepastian bukti relatif rendah karena tidak dapat secara akurat melacak apa yang orang makan selama jangka waktu tertentu. Penelitian ini tidak memperhitungkan olahraga, kesadaran, dan perilaku gaya hidup lainnya, seperti membatasi asupan alkohol dan tidak merokok," kata Christine Ryan, RDN, seorang ahli gizi-diet yang terdaftar di Seattle.

Namun, Ryan menekankan bahwa penelitian ini mendukung temuan sebelumnya yang mengaitkan makanan utuh nabati yang alami dan tidak diproses dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

"Makanan yang diproses secara ultraproses dapat mengandung nutrisi (sintetis) yang terisolasi, gula tambahan, dan garam yang tidak sesehat makanan nabati. Makanan nabati utuh mengandung berbagai antioksidan, vitamin, dan mineral yang bekerja sama untuk membuat tubuh kita bekerja lebih efisien," kata Ryan, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Lebih banyak serat dan lebih rendah lemak jenuh dalam pola makan vegetarian juga dapat berkontribusi dalam mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top