Mahfud MD: Pemilu Harus Bermartabat dan Berkeadaban
Konvensi Antikorupsi -- Menkopolhukam Mahfud MD (tengah) bersama Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Bogat Widyatmoko (kiri), Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (kedua kiri), Country Manager and Liaison to Asean UNODC Erik Van der Veen (kedua kanan), dan Crime Preventiin and Criminal Justice Officer UNODC Badr el Banna (kanan) saat pelatihan Implementasi Konvensi PBB Antikorupsi (UNCAC) yang berlangsung 13-14 November di Jakarta, Senin (13/11).
Mahfud MD berharap Pemilu 2024 berjalan baik, bermartabat, dan berkeadaban sehingga menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan Pemilu 2024 harus berjalan baik, bermartabat, dan berkeadaban sehingga menghasilkan pemimpin atau wakil rakyat yang berkah.
"Sesuatu yang diperoleh secara tidak baik, tidak akan memberi berkah dan kebaikan," ujar Mahfud dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Senin (13/11).
Menkopolhukam mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan berbagai laporan soal dugaan kecurangan dalam tahapan pemilu. "Bisa jadi dugaan kecurigaan itu benar terjadi, tetapi bisa juga hanya manipulasi informasi. Bila itu sungguh-sungguh terjadi, mungkin saja itu dilakukan oleh aparat, tetapi mungkin juga dilakukan oleh warga sipil biasa," kata Mahfud.
Adapun laporan soal dugaan kecurangan tahapan pemilu, kata Mahfud, dugaan pemasangan baliho dan penurunan baliho partai politik tertentu oleh oknum aparat. "Alat peraga sosialisasi capres/cawapres tertentu diturunkan oleh oknum satpol PP, ada juga laporan sejumlah oknum polisi yang mendatangi kantor parpol tertentu yang diduga sebagai tindakan intimidasi," ujarnya.
Mahfud menyebutkan beberapa laporan juga datang dari aktivis dan masyarakat sipil yang melaporkan dugaan intimidasi oleh aparat terkait dengan kebebasan berekspresi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya