Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Terorisme

Mahfud MD Ingatkan Ancaman Serangan Ideologi

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

prpduk penanganan ekstremisme I Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel Si bersama Menkopolhukam Mahfud MD saat peluncurkan 4 (empat) produk pengetahuan penanggulangan ekstremisme di Jakarta pada Rabu (5/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Mahfud kemudian menyoroti tren serangan terorisme di Indonesia yang mengalami penurunan. Pada 2018, tercatat serangan teror terjadi sebanyak 19 kali, lalu 11 kali pada 2019 dan 2020, enam kali pada 2021, dan dua kali pada 2022.

Meskipun tren serangan terorisme di Indonesia menurun, Mahfud mengingatkan bahwa ancaman tersebut masih tetap ada, seperti penyusupan paham radikal di lembaga pendidikan. "Karena sekarang ini ada penyusupan-penyusupan, tadi disebutkan pengkaderan radikalisme atau radikalisasi di berbagai lembaga pendidikan ini sekarang masuk," imbuh dia.

Dia menjelaskan bahwa sikap radikalisme merupakan sikap tidak setuju terhadap ideologi Pancasila, menentang pemerintah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh sebab itu, Mahfud menilai empat produk pengetahuan hasil analisis dan kajian yang diluncurkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat dijadikan acuan untuk mencegah ancaman serangan ideologi terkait terorisme tersebut.

"Peluncuran empat produk hari ini, saya lihat tadi, akan menyentuh ke itu semua. Aspek pencegahan bagaimana, aspek pemeliharaan situasi bagaimana agar terus kita aman, kemudian aspek penindakan sudah disebutkan dari pusat sampai ke daerah. Mudah-mudahan ini menjadi acuan bagi kita bersama," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top