Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahathir Siap Kerjasama Lagi dengan Anwar Ibrahim di Pemilu Malaysia Mendatang

Foto : ST/Star/Jaringan Berita Asia

Mahathir Mohamad (kanan) mengatakan dia harus bertemu lagi dengan Anwar Ibrahim karena keadaan politik di negara itu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan siap bertemu dengan ketua oposisi Anwar Ibrahim untuk menjajaki kemungkinan kerjasama politik untuk memerangi "mereka yang berusaha menghancurkan negara". The Straits Times melaporkan, Jumat (21/10).

"Saya siap bertemu Anwar karena saya yakin kami memiliki (tujuan) yang sama.Jika saya harus membuat gerakan pertama, saya akan melakukannya," kata Tun Dr Mahathir (97) dalam sebuah video yang diunggah di halaman Facebook-nya pada Kamis (20/10).

"Beberapa orang mungkin mengatakan saya tidak tahu malu, tetapi itu tidak mempengaruhi saya.Bagi saya, yang penting adalah kita (bersama-sama) menghentikan mereka yang mencoba menghancurkan negara," katanya."Kejatuhan Najib telah menunjukkan bahwa kita bisa bekerja sama."

Mahathir, saat menjelang pemilihan umum 2018, mengejutkan Malaysia karena bertemu musuh politik lama termasuk Datuk Seri Anwar, dan membentuk Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), kemudian menempatkan partai itu di bawah panji oposisi utama. Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar.

Itu menjadi langkah yang mengejutkan karena Mahathir, sebagai perdana menteri 1998 telah memecat wakilnya Anwar, memicu demonstrasi besar-besaran dan kebangkitan gerakan Reformasi (Reformasi).

Oposisi memenangkan kekuasaan federal dalam pemilu 2018, pertama kalinya sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957.

Kemenangan PH dibantu oleh persatuan oposisi dan kemarahan mendalam terhadap perdana menteri saat itu, Najib Razak, dan skandal seputar dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan dana miliaran dolar.

Tetapi aliansi PH kehilangan kekuasaan pada Februari 2020, kurang dari 22 bulan berkuasa, ketika perdana menteri saat itu Mahathir tiba-tiba mengundurkan diri, dengan mengatakan ia kehilangan mayoritas parlemen ketika sekelompok anggota parlemen Bersatu membelot.Dia kemudian meninggalkan aliansi.

Tetapi banyak orang di PH menyalahkannya karena menyebabkan ketidakstabilan di aliansi tersebut karena menolak menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar setelah dua tahun, seperti yang telah disepakati sebelum pemilu.

Dalam video barunya, Mahathir mengingat bahwa dia bertemu dengan Anwar, yang menghadiri pengadilan pada September 2016, dan bagaimana hal itu mengarah pada kerjasama.Dia mengatakan mereka harus bertemu lagi karena keadaan politik di negara ini.

Dalam tanggapannya pada hari Jumat, Anwar mengatakan: "Tidak ada masalah, kita bisa bertemu, kita bisa berdiskusi.Tapi saya selalu tekankan yang penting kenapa kita lawan BN/PN."

Anwar (75) pada hari Rabu secara resmi ditunjuk oleh PH sebagai kandidat perdana menteri, jika ia memenangkan kekuasaan dalam pemilihan 19 November.

Oposisi Malaysia kini terpecah menjadi tiga blok utama - PH, Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, dan aliansi Gerakan Tanah Air yang dipimpin Mahathir.Dua mitra utama PN adalah Bersatu dan Partai Islam SeMalaysia.

Anwar sebelumnya telah menyiratkan bahwa mungkin ada cara untuk bekerja sama dengan Mahathir dan kepala PN Muhyiddin Yassin untuk menghindari perselisihan yang akan menguntungkan Barisan Nasional yang dipimpin Umno.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top