Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Malaysia

Mahathir: Mantan PM Najib Razak Harus Dihentikan

Foto : Vincent Thian / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

PETALING JAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan mantan PM Najib Razak harus dihentikan karena dia tidak sedikit pun menyatakan menyesal setelah vonis pengadilan atas skandal dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Dia (Najib) harus dihentikan. Jika dia kembali berkuasa, ini berarti negara akan dikuasai oleh seorang kleptokrat," kata Mahathir dalam surat terbuka keduanya kepada pemilih di Johor, pada Sabtu (19/2).

Johor akan mengadakan pemilihan negara bagian pada 12 Maret dengan harapan bahwa koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO akan kembali berkuasa setelah oposisi terpecah.

Dalam pemilihan umum bulan Mei 2018 lalu, BN digulingkan dari Johor dan kekuasaan federal. BN mencatat kemenangan kuat dalam pemilihan Negara Bagian Melaka yang diadakan pada November tahun lalu.

Jika kemenangan ini terulang di Johor, ada harapan pemilihan umum akan diadakan yang bisa menempatkan BN kembali berkuasa di pemerintah federal.

Dalam surat terbukanya kepada warga Johor, Mahathir mengatakan dirinya tidak memiliki dendam pribadi terhadap Najib, tetapi mengatakan bahwa saudara laki-laki Najib sendiri, yaitu mantan bankir Nazir Razak, datang menemuinya di puncak skandal 1MDB dan bertanya kepadanya agar melakukan sesuatu tindakan atas raibnya dana miliaran ringgit dari institusi keuangan itu.

Pengadilan Banding Malaysia pada Desember menguatkan keyakinan Najib atas tuduhan korupsi yang berkaitan dengan aliran dana senilai 42 juta ringgit Malaysia yang ia terima dari SRC International, bekas unit 1MDB.

Saat ini Najib bebas dengan jaminan sambil menunggu banding atas kasus yang melibatkannya dari Mahkamah Agung.

Surat Terbuka Pertama

Dalam surat terbuka itu, Mahathir mengaku sebenarnya malu untuk selalu menyebut nama Najib. "Dia telah mempermalukan Malaysia, Melayu, dan Islam. Sayangnya, dia tidak sedikit pun menyesal tapi malah berpura-pura dianiaya, termasuk oleh saya," kata Mahathir.

Saat menulis surat terbuka pertamanya kepada pemilih Johor pada tanggal 15 Februari 2022, Mahathir mengatakan meskipun para pemimpin UMNO yang berperkara di pengadilan tidak bertarung secara langsung di negara bagian Johor, mereka akan diperkuat oleh kemenangan BN di negara bagian tersebut. SB/ST/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top