Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahasiswa Harus Bisa Memanfaatkan Peluang di Era Digital untuk Mengembangkan Diri

Foto : Istimewa

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Anter Venus.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Di era disrupsi digital tatanan belajar mengalami perubahan. Terutama karena kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi.terbatas. Era digital membuka peluang belajar secara terbuka. Karena itu, mahasiswa harus bisa memanfaatkan peluang di era digital untuk mengembangkan diri.

Demikian diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Anter Venus saat memberi sambutan di acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021 UPNVJ yang diadakan secara daring seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas UPNVJ yang diterima Koran Jakarta, Jumat (13/8).

Menurut Venus, di era digital, guru dan dosen bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Karena mahasiswa bisa belajar dari mana saja dengan variasi yang tidak terbatas. "Era digital membuka peluang belajar secara terbuka," katanya.

Perubahan pembelajaran di era digital itu, lanjut Venus, kemudian disambut pemerintah dengan menerapkan mengeluarkan kurikulum Kampus Merdeka. Kurikulum ini yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di program studi lain. Bahkan kampus lain baik di dalam maupun di luar negeri.

"UPNVJ sudah sejak tahun kemarin membuka peluang secara luas kepada mahasiswa untuk menjalani kurikulum Kampus Merdeka," ujarnya.

Namun kata dia, yang paling penting itu adalah mahasiswa harus belajar dengan pikiran terbuka selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa harus membuka pikiran untuk memahami berbagai perspektif secara eksploratif. "Dan bersikaplah secara kritis," katanya.

Venus menambahkan, perbedaan perguruan tinggi dengan sekolah menengah adalah mahasiswa dan dosen didorong untuk melakukan penelitian dan berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Perguruan tinggi berfungsi menghasilkan ilmu pengetahuan. Untuk dapat menghasilkan dan berkontribusi pada ilmu pengetahuan, komunitas di perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa harus bersikap kritis.

"Ilmu pengetahuan dihasilkan dari seseorang yang bersikap kritis dan didorong oleh sikap selalu bertanya," katanya.

Perbedaan lain antara pendidikan di perguruan tinggi dengan sekolah menengah, kata Venus, terletak pada fleksibilitas belajar. Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemandirian. "Dan kemampuan dalam merencanakan studinya," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top