Luncurkan Album Studio Keempat "It's Personal"

Gambaran romansa di It's Personal, menurutnya, lebih dewasa dibandingkan dengan album-album sebelumnya yaitu Raisa (2011), Heart to Heart (2013), dan Handmade (2016).

"Mungkin belum bisa seratus persen memahami karena cinta itu abstrak banget ya, tapi mungkin ini sesuatu yang kita bisa belajar bareng-bareng dari lagu-laguku. Ini pengalamanku. Nanti mungkin yang mendengarkan bisa punya pengalaman yang sama atau merasa terwakilkan dari lagu-laguku," kata dia.

CEO JUNI Records Adryanto Pratono juga menilai bahwa It's Personal merepresentasikan diri Raisa yang berada pada fase baru saat ini. Ia berharap lagu-lagu di dalam album ini dapat beresonansi dengan pengalaman banyak orang.

"Aku sadar kalau ini memang ruang Raisa buat berkembang. Kalau sudah dengar dia di Raisa, Heart to Heart, lalu Handmade, nah, ini adalah next fase-nya Raisa," tutur Adryanto.

Proses penggarapan album dikerjakan Raisa selama pandemi. Pada awalnya, Raisa mengaku tidak mudah untuk memulai kembali bersama tim beserta produser musik S/EEK. Namun pada sisi yang lain, pandemi juga membuka kesempatan baru untuk berkolaborasi bersama artis dan produser di luar Indonesia, seperti dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Halaman Selanjutnya....