Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lulusan Vokasi Mesti Paham Tren Perilaku Konsumen

Foto : muhammad marup

(tengah) Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Uuf Brajawidagda dan Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Kemendag, Merry Maryati, di sela Workshop Customer Behaviour, di Jakarta, Rabu (17/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Uuf Brajawidagda, mengatakan lulusan vokasi mesti memahami tren perilaku konsumen. Selain berguna untuk bekerja, hal tersebut juga penting bagi siswa vokasi yang hendak berwirausaha.

"Kita bekerja sama untuk mengenalkan satuan pendidikan vokasi kita dengan kewirausahaan. Temanya saat ini tentang tren perilaku konsumen. Kita ingin selain bekerja ada opsi agar anak-anak ini masuk sektor wirausaha," ujar Uuf, dalam Workshop Customer Behaviour, di Jakarta, Rabu (17/7).

Dia menerangkan, di satuan pendidikan vokasi, terutama di SMK sebenarnya sudah mendapat materi-materi berkaitan tentang tren perilaku konsumen, hanya saja masih banyak ruang perbaikan. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pelatihan kepada siswa-siswa SMK.

"Kita coba perspektif lain, Kemendag lebih intens membawahi sektor usaha punya kepakaran tentang itu. Ini salah satu ikhtiar kolaborasi agar satuan pendidikan kita lebih selaras dengan dunia usaha," jelasnya.

Produk Ekspor

Uuf mengungkapkan, ada 20 SMK di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi diajak dalam workshop tersebut. Sekolah-sekolah tersebut juga didorong menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memiliki nilai jual hingga keluar negeri.

Dia menambahkan, SMK hari ini mesti dibangun kemampuannya dalam berwirausaha. Dengan demikian, SMK bisa menjadi salah satu rantai pemasok produk ke perusahaan.

"Banyak produk tentu saja teman-teman SMK kita bisa masuk ke sana kita punya terkait ekonomi kreatif, kita punya sektor manufaktur yang sudah mengeluarkan banyak produk," tuturnya.

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Kemendag, Merry Maryati mengatakan pihaknya di Indonesia Design Development Center (IDDC) tengah melakukan pengembangan ekspor nasional. Sehingga IDDC kata dia memberikan fasilitas bagi sivitas akademik, termasuk sekolah untuk mengembangkan produk.

"Untuk bisa membuat atau menelurkan produk yang memang berkualitas, berorientasi ekspor dan juga bernilai tambah," terangnya.

Merry pun mengungkap sejatinya kolaborasi dengan pendidikan vokasi sudah berjalan sejak lama. Salah satunya pada Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

"Saat ini dengan sharing session dengan SMK se-Jabodetabek ini harapannya memberikan semacam pengetahuan ataupun apa aja sih yang sebetulnya menjadi tren saat ini, tren pasar dan juga perilaku konsumen saat ini," ucapnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top