Lulusan Poltekpel Banten Didorong Wujudkan Merdeka Belajar dan Berkarir

JAKARTA - Di era kemajuan teknologi saat ini para taruna dan taruni Perguruan Tinggitransportasi dibawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dituntut lebih aktif dalam menyerap ilmu pengetahuan. Untuk ini Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) mendorong lulusan dari Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten untuk mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berkarir.

Hal ini dikatakan oleh Plt. Kepala BPSDMP, Heri Sudarmaji saat membuka secara resmi rapat terbuka Upacara Dies Natalis ke-18 Poltekpel Banten yang digelar secara hybrid dengan mengusung tema "Transfomasi Era Disrupsi Menuju Merdeka Berkarier" diikuti oleh seluruh civitas akademika Poltekpel Banten, baik Taruna, alumni maupun pegawai. Dalam sambutannya, Heri mengucapkan selamat kepada Poltekpel Banten atas perayaan Dies Natalis yang digelar dengan prinsip kesederhanaan dan kepedulian ditengah keprihatinan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

"Kami mengapresiasi kampus yang saat ini genap berusia 18 tahun dengan peran strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional dengan menciptakan tenaga pendidik dan kependidikan yang unggul, kreatif, inovatif, takwa, mandiri, dan cendikia hingga dikenal baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Perguruan Tinggi Kemenhub yang unggul haruslah senantiasa berupaya meningkatkan berbagai layanan baik secara internal maupun eksternal," kata Heri dalam kegiatan tertulisnya, Senin (28/1).

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, sebagaimana tema yang diusung dalam dies natalis kali ini, yakni kolaborasi atau sinergi antar Perguruan Tinggi serta industri juga menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan penyerapan lulusan di dunia kerja.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam beberapa kesempatan juga terus mendorong Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan untuk terus mendidik dan mencetak Sumber Daya Manusia di bidang maritim yang berkompeten dan berdaya saing global.

"Dibutuhkan usaha yang besar untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi dalam industri pelayaran dunia sesuai standar yang telah ditetapkan oleh International Maritime Organisation," ujarnya.

Secara khusus bagi pengembangan pendidikan vokasi di lingkungan BPSDMP, Heri menekankan agar Perguruan Tinggi BPSDMP fokus untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menciptakan berbagai metode pembelajaran yang tepat sehingga tidak hanya mampu merdeka dalam belajar, namun juga dapat menciptakan peluang merdeka berkarier yakni kebebasan dalam menetukan potensi karier yang akan dikembangkan di dunia kerja pada umumnya dan dunia transportasi pada khususnya.

Di akhir sambutannya, Heri kembali mengajak para taruna dan alumni untuk senantiasa menjaga Kesehatan di masa pandemi, serta selalu semangat untuk meningkatkan kompetensi, menjaga profesionalitas, integritas, dan disiplin guna menjaga almamater tercinta.

Direktur Poltekpel Banten, Heru Widada, melaporkan dalam kurun waktu satu tahun terakhir Poltekpel Banten berhasil meraih beberapa pencapaian diantaranya yaitu Akreditasi Pergurunan Tinggi, Akreditasi dari masing-masing Program Studi, Kerjasama dengan Lembaga Negeri, BUMN dan Swasta, Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) untuk masyarakat, Pelaksanaan Pendaftaran dan Pembelajaran dalam jaringan, Pelaksanaan Program SDGS Center, serta Sistem Informasi Terpadu (Simaster).

"Dengan tema yang diusung pada Dies Natalis Poltekpel Banten ke-18 ini, civitas akademika Politeknik Pelayaran Banten bertekad untuk semakin memperkuat jati diri dengan mengedepankan kualitas pendidikan sumber daya manusia transportasi laut yang adaptif, inovatif, kolaboratif, cakap teknologi dan tentunya siap berkarier di berbagai bidang keahlian transportasi laut," katanya.

Turut hadir dalam upacara rapat terbuka Upacara Dies Natalis ke-18 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto, yang memberikan orasi ilmiah bertajuk "Implementasi Merdeka Belajar".