Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lula da Silva Usulkan 'Kelompok Negara' untuk Menengahi Rusia-Ukraina

Foto : AFP/Evaristo Sa

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat pertemuan tingkat menteri untuk merayakan 100 hari pertama pemerintahannya di Istana Planalto di Brasilia, Brasil, pada 10 April 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

ABU DHABI - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Minggu (16/4) kembali mengusulkan pembentukan sekelompok negara yang tidak terlibat dalam perang Rusia-Ukraina untuk memediasi perdamaian. Ia telah membahas masalah itu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping awal pekan ini.

"Saya pikir kita perlu duduk di meja dan berkata, 'sudah cukup, mari kita mulai bicara' karena perang tidak pernah membawa dan tidak akan pernah membawa manfaat apa pun bagi umat manusia," kata Lula yang mengkritik Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk peran mereka dalam konflik tersebut.

Presiden Brasil mengatakan kepada wartawan di Abu Dhabi dalam perjalanannya ke Asia, dia sedang berusaha mengumpulkan sekelompok pemimpin yang "lebih suka berdialog tentang perdamaian daripada perang".

Dia mengutip Xi dan presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang dia temui minggu ini.

Lula sebelumnya mengatakan, kelompok itu harus mengumpulkan negara-negara yang tidak "mendorong" perang. Negara-negara yang memasok senjata harus diyakinkan untuk berhenti melakukannya.

AS dan Uni Eropa telah memberi Ukraina bantuan senjata dan dukungan lain sejak Rusia menginvasi negara itu lebih dari setahun lalu.Jerman awal tahun ini dilaporkan meminta Brasil untuk memasok senjata juga, tetapi Lula menolak.

Lula mengulangi bahwa keputusan untuk memulai perang "dibuat oleh dua negara", tampaknya juga menyalahkan Ukraina. Ia mengatakan mengakhiri perang akan lebih sulit karena lebih banyak negara perlu dibujuk.

"Kami mencoba membentuk sekelompok negara yang tidak terlibat dalam perang untuk berbicara dengan Rusia dan Ukraina, tetapi juga AS dan UE, untuk meyakinkan orang bahwa perdamaian adalah cara terbaik untuk membangun proses percakapan," kata Lulla.

Lula menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy awal tahun ini.Pada Senin, pemerintahannya akan menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Brasilia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top