Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lelang Lukisan - Pemenang Kolektor dari Indonesia

Lukisan Raden Saleh Terjual Rp120 Miliar

Foto : courtesy of Ruellan

Lelang Lukisan “La Chasse au Taureau Sauvage” - Suasana lelang lukisan karya seniman besar Indonesia Raden Saleh, Perburuan Banteng (Banteng Hunt) atau La Chasse au Taureau Sauvage, di Vannes, Prancis, akhir pekan lalu. Lukisan bergambar Perburuan Banteng itu dibeli oleh kolektor dari Indonesia dengan harga seharga 7,2 juta euro atau 120 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Sebuah lukisan karya seniman besar Indonesia, Raden Saleh, terjual dengan harga yang sangat fantastis dalam lelang yang digelar akhir pekan lalu di Vannes, Prancis. Lukisan bergambar Perburuan Banteng (Banteng Hunt) atau La Chasse au Taureau Sauvage tersebut laku dijual seharga 7,2 juta euro atau sekitar 120 miliar rupiah dengan estimasi kurs rupiah 16.803 per euro.

Juru lelang Jack-Philippe Ruellan kepada surat kabar The Straits Times, Kamis (1/2), mengatakan pemenang lelang adalah seorang kolektor dari Indonesia yang minta identitasnya tidak disebutkan.

Melalui surat elektronik, Ruellan menyatakan nilai tersebut merupakan rekor tertinggi yang pernah dicapai dari pelelangan karya Raden Saleh.

Harga lukisan yang ditemukan di Prancis, Agustus 2017 itu mengalahkan lukisan Raden Saleh lainnya, The Deer Hunt, yang terjual 1,5 juta euro di Balai Lelang Christie's Singapura pada 1996 Ruellan mengatakan setidaknya ada 12 peminat yang mengikuti lelang itu.

Dua di antara para peminat itu hadir di lokasi lelang. Di antara peserta lelang itu adalah Museum Pasifika di Bali. Proses lelang berjalan sangat cepat, dan akhirnya lelang dimenangkan oleh orang Indonesia yang mengikuti lelang melalui email.

"Awalnya kami mulai melelang lukisan ini dari harga 200 ribu euro. Dalam tiga puluh detik setelahnya tawaran kami sudah sampai di angka yang mencapai 1,5 juta euro. Ini merupakan rekor untuk lukisan Raden Saleh dan lukisan asal Indonesia pada umumnya," tutur Ruellan.

Lukisan Banteng Hunt yang menggambarkan aksi heroik tentang perburuan binatang banteng di Jawa itu dipercaya telah ada sejak abad 19. Seperti beberapa karya yang lain, Raden Saleh juga melukis dirinya di dalam lukisan ini.

Raden Saleh tampil sebagai penunggang kuda di sebuah upacara perburuan hewan. Lukisan ini dipercaya dibuat dan diselesaikan oleh Raden Saleh pada tahun 1855 (abad 19).

Pihak rumah lelang percaya, lukisan ini awalnya dibuat Raden Saleh atas pesanan seorang saudagar gula asal Belanda, Jules Stanislas Sigisbert Cezard. Jules lahir di Batavia, Ibu Kota Hindia Belanda pada masa lalu. Seorang keluarga menemukan lukisan ini dan meminta bantuan Ruellan dan French Gallery Cabinet Turquin untuk menaksir nilai benda itu.

Ramah Bergaul

Raden Saleh lahir di Semarang tahun 1807 dan meninggal di Bogor pada 1880. Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya.

Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab. Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia.

Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat ( Volks-School). Keramahannya bergaul, memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia- Belanda.

Seorang kenalannya, Prof Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya.

Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda.

Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan. Payen mengusulkan kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen yang memerintah waktu itu (1819-1826) agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda. Meski menimba ilmu di Eropa dengan teknik lukis barat, namun Raden tetap mengusung tema lokal dalam lukisannya. SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top