Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Lukas Enembe : Jangan Anarkistis saat Berunjuk Rasa

Foto : Koran Jakarta/Selocahyo

Pemberitaan nasional baru-baru ini diramaikan soal rentetan aksi massa yang berbuntut kerusuhan dan perusakan sejumlah fasilitas umum di tanah Papua. Pelaku kerusuhan dari sejumlah lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat, mempersoalkan ujaran rasis dalam insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pertengahan Agustus lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Bagaimana perasaan masyarakat Papua atas kejadian yang lalu?

Kalau kami melihat orang Papua seperti itu digitukan, orang Papua juga tersinggung. Tidak boleh kami abaikan. Ada 350 suku, tidak boleh ada ekses kecil pun yang terjadi. Karena di sana ada kelompok pejuang kemerdekaan sehingga jika ada masalah sedikit bisa ramai. Anak kami harus dijaga, kejadian negatif akan menimbulkan masalah. Sampai saat ini, mereka masih demontrasi di Papua, penduduk bukan mahasiswa. Masih ada di sejumlah kabupaten. Kami berharap ini bisa meredam. Mahasiswa ini maunya apa. Kami ingin bertemu mereka. Kalau mereka mau ketemu saya. Ini saya tegaskan tidak boleh ada ekses negatif sedikit pun. Kami sudah ber-Bhinneka Tunggal Ika, banyak orang Jawa juga di sana.

Soal penolakan kunjungan ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya bagaimana?

Pertemuan ini terlalu cepat, belum ada koordinasi. Mereka masih emosi, nanti saya reschedule untuk bertemu. Staf dari Provinsi Papua dan Papua Barat sebelumnya sudah datang untuk menemui, tapi juga ditolak. Bahkan ada orang tua dari salah satu penghuni asrama, di depan (asrama) telepon, tapi penghuni tetap tidak keluar.

Padahal beberapa orang tuanya ini anggota perwakilan rakyat. Jadi pertemuan ini terlalu cepat. Yang penting adalah Papua aman, Jawa Timur aman, dan di mana-mana aman. Itu saja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top