Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Papal Visit -- Mobil Paus Berhenti Berkati Anak, Sang Ibu Terharu Sampai Lemas

Luar Biasa Semangat Masyarakat Tunggu Paus Fransiskus

Foto : Istimewa

Marcella dan anaknya, Sean, diberkati Paus. Tak kuat menahan haru dan bahagia, Marcella lalu duduk sambil menangis bahagia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perlu ketahanan fisik dan mental untuk berdiri menyambut Paus Fransiskus. Masyarakat nyaris tak berkurang jumlahnya meski harus menunggu sekitar delapan jam.

"Rasa lelah hilang saat mendapat lambaian dan senyum Paus," ujar Yustina dari Pasar Rebu, Jaktim, ditemui di depan Katedral Jakarta, Rabu malam.

Dia bersama-sama ribuan massa sudah berdiri sambil panas-panasan di depan Katedral sambil menunggu mobil Paus lewat. Kebetulan Paus agak mundur tiba di Katedral dari jadwal pukul 16.00, tapi baru sekitar pukul 16.30 tiba. Paus tak langsung masuk Katedral seperti jadwal, tapi berputar menyalami pemain angklung dan "cheer' juga media.

"Itu di luar skenario. Hal itu nggak ada di jadwal. Adanya Paus turun mobil langsung masuk ke dalam gereja," ujar Wakil Koordinator Bidang Media, Romo Aldo.

Pemain angklung dan anak-anak "cheer" adalah putra altar dan putri sakristi dari Paroki Katedral. Mereka melantunkan lagu-lagu daerah seperti Rayuan Pulau Kelapa.

Paus lalu masuk Katedral untuk audiensi dengan para uskup, imam, bruder, suster, seminaris dan katekis. Jumlah mereka mencapai 1.200. Jiwa haus bertemu pemimpinnya. Umat tidak pulang setelah melihat Paus masuk Katedral. Hal itu tampak saat Paus mau keluar usai acara di Kompleks Katedral. Ribuan massa ternyata masih memadati jalan depan Katedral.

"Ini momen luar biasa yang saya alami," tutur Nancy, umat dari Paroki Santo Yakobus, Kelapa Gading. Nancy mengaku langsung ke Katedral usai mengantar anak-anaknya. Dia tak masalah harus parkir di Hotel Borobudur. "Ini demi bertemu Paus, saya tiba pukul 16,.00" tambahnya saat ditemui pukul 20.15. "Saya tidak bisa berkata-kata," tandas Nancy saat dimintai komentar situasi.

"Saya mau masuk halaman Katedral. Pasti masih ada bau-bau Paus," ungkapnya sambil tersenyum. Benar juga dia malah mendapat berkat dari seorang uskup. Dia beruntung hari ini ikut misa di GBK.

"Mukjizat"

Kejadian luar biasa diterima warga Lingkungan Santo Yudas Tadeus Wil 17 Paroki Santo Gabriel Pulo Gebang, Jakarta Timur, Marcella.

Betapa tidak saat menanti Paus, tiba-tiba sang ibu berlari sambil menggendong anaknya, ke mobil Paus dan "mukjizat"-nya, mobil berhenti dan Paus lalu memberkati anak Marcella bernama Sean. Mungkin tak kuat menahan haru, anaknya diberkati, Marcella tampak tak kuat, lalu duduk sambil menangis bahagia.

Apalagi Sean diberi Rosario oleh Paus Fransiskus. "Kalau memang mukjizat, ada saja," ujar seorang umat.

Terjadi "Chaos"

Situasi agak "chaos" terjadi beberapa menit menjelang Paus masuk mobil. Seluruh media, para romo, suster dan umat "menyerbu" mendekat ke mobil Paus. Ini demi melihat dari dekat Paus dan juga mengambil foto.

Karena begitu dekat, pengemudi mobil Paus sampai berteriak ke pasukan pengamanan. "Too close. Too close," teriaknya, sambil memberi kode agar massa dijauhkan dari kendaraan yang dinaiki Paus.

Baru petugas memundurkan massa, mendorong agar menjauh dari mobil Paus. Suasana riuh penuh sorak sorai gembira baik dari dalam maupun luar Katedral ketika Paus muncul. Sorakan mereka membahana. Mereka menyebutkan "Paus. Paus. "

Umat juga menyanyikan "Viva il Papa" baik yang berada di dalam maupun luar Katedral menyambut dan mengiringi Paus.

Seperti biasa Paus menjawab dengan selalu membuka jendela mobil agar dapat senyum kepada umat. Rasa lelah mereka hilang meski menunggu hampir delapan jam. Viva il Papa.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top