Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Direktur Keuangan PT Jakpro, Lim Lay Ming, soal Pembangunan “Light Tail Transit”

LRT Fase II Tanah Abang Didanai Korea Selatan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Berarti ada penambahan biaya investasi juga?
Pak Satya (Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandi) selalu ngomong butuh 550 miliar rupiag per kilometer untuk prasarana.

Jadi, total berapa yang dibutuhkan?
Dari Vellodrome ke Dukuh Atas saja kan 9 kilometer, lalu dari Dukuh Atas ke Tanah Abang sekitar 3 kilometer, ditambahkan saja. Jadi sekitar 12 kilometer, dikalikan 550 miliar rupiah.

Bagaimana Feasibility Study (FS) untuk LRT dari Vellodrome ke Dukuh Atas?
Sudah ada. FS itu dibuat oleh Korea Rail Network Authority (KRNA). Hasil FS dari KRNA ini kita review lagi bersama pihak-pihak terkait. Karena KRNA ini juga ingin berkontribusi untuk membangun LRT.

Membangun LRT Jakarta atau di tempat lain?
Dia akan menjadi calon mitra kami.

Jadi, pendanaan bisa dapat dari Korea juga?
Skemanya belum pasti. Ada skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau seperti apa. Sepertinya, akan pakai skema KPBU ini. Nanti kan mesti ada yang dibayar cicilannya seperti Public Servicenya Obligation (PSO). Pembayaran nanti dicicil oleh Pemprov, modal utamanya dari Korea. Itu juga kalau Korea jadi mitra kita. Karena KPBU ini harus melalui tender lelang, belum tentu dia menang. Tapi biasanya, kalau dia inisiator, dia bisa jadi mitra.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top