Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

LRT Bekasi Terlambat, karena Pembebasan Tanah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - PT Adhi Persada Properti mengatakan adanya warga yang menempati lahan proyek pembangunan depo kereta api ringan (light rail transit/LRT) di Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memicu keterlambatan pengerjaan proyek itu.

Padahal sosialisasi tentang penggunaan lahan itu sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan Kantor Badam Pertanahan Nasional Kabupaten Bekasi. "Saat ini sedang dalam proses penyiapan lahan. Adanya beberapa warga yang menempati lahan tersebut, membuat progres pembangunan depo terlambat," kata Direktur Utama PT Adhi Persada Properti Agus Sitaba di Bekasi, Minggu.

Agus mengatakan ada sekitar enam hektare lahan yang tidak bisa dikembangkan menjadi depo LRT. Padahal lahan di sana milik negara yang diserahkan ke induk perusahaan yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) selaku pelaksana proyek LRT Jabodebek. "Keberadaan LRT sangat dibutuhkan untuk menunjang transportasi warga yang tinggal di sekitar DKI Jakarta," katanya.

Agus sudah memperkirakan bahwa Bekasi akan menjadi kota besar sebagai daerah megapolitan penyangga Jakarta. Di Bekasi juga marak dibangun mega proyek lainnya sehingga wilayah setempat sangat potensial dalam pengembangan sektor properti.

Dia mengatakan di Jatimulya, ada sekitar 15 hektare lahan yang belum dikembangkan untuk depo LRT, pengembangan hunian dan kawasan komersial.

Agus menambahkan posisi lahan yang menjadi satu dengan Stasiun LRT ke depan akan menjadi pilihan masyarakat dalam mencari hunian karena telah terintegrasi dengan sistem transportasi massal.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top