Lokasi Baru, Metland Siapkan 170 Hektare

JAKARTA - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland telah menyiapkan lahan seluas 170 hektare di lokasi baru untuk proyek mixed used, yang meliputi rumah tapak atau landed house, kawasan industri, dan hotel. Belanja lahan tersebut telah dilakukan sejak tahun lalu hingga saat ini dengan anggaran yang berasal dari belanja modal (capital expendicture/capex).

Direktur Keuangan Metropolitan Land, Olivia Surodjo, mengatakan total capex tahun ini sebesar 450 miliar rupiah. Per Juli 2018, Perseroan telah menggunakan capex sebesar 330 miliar rupiah dengan proporsi 177 miliar rupiah untuk akuisisi lahan di beberapa proyek. "Jadi lebih dari 50 persen capex tahun ini secara year to date (ytd) digunakan untuk belanja lahan.

Sisanya, kebanyakan untuk bangun infrastruktur terutama di Metland Transyogi dan Metland Cibitung. Kita juga ada pembangunan stasiun dan underpass. Juga untuk proyek apartemen Kaliana yang baru saja topping off di bulan ini," ungkapnya di Jakarta, baru-baru ini.

Penambahan cadangan lahan (landbank) di tahun ini lebih banyak untuk proyek di lokasi baru, namun Olivia belum bisa menyebutkan secara gamblang lokasi proyek tersebut. Sebab, saat ini Perseroan tengah menyelesaikan proses pembebasan lahan. Kendati demikian, lokasi proyek baru Perseroan berada di Pulau Jawa namun bukan wilayah Jabodetabek.

"Lokasinya kami belum bisa sebutkan karena kita tunggu ketika semuanya selesai," kata Olivia. Menurut Olivia proses pembebasan lahan bukan hanya ke satu perusahaan saja tetapi ke banyak pihak. Meski begitu Perseroan berharap untuk pembangunan hotel bisa dimulai pada akhir tahun ini.

Sekadar catatan, berdasarkan Surat Keputusan (SK), Perseroan bisa memiliki sampai 200 hektare lahan. "Kami ada potensi untuk menambah lagi SK tersebut. Mungkin bisa tambah 80 hektare lagi," tandasnya. Adapun untuk penambahan lahan di Metland Cibitung sekitar 20-30 hektare di tahun ini.

Sisa landbank pada eksisting proyek sekitar 600 hektare lebih, ditambahkan landbank proyek yang tidak bisa disebutkan lokasinya 170 hektare maka secara gross di atas 800 hektare. Menurut Olivia, akuisisi lahan a tidak hanya di satu tempat dan ada pada beberapa proyek eksisting, meskipun belanja lahan yang paling banyak untuk proyek di lokasi baru.

Selain itu pembebasan lahan di Cibitung juga terbilang besar di atas 20 hektare, sementara yang lainnya hanya kecil-kecil. Hingga Juli 2018, Perseroan membukukan marketing sales sebesar 1,4 triliun rupiah atau 70 persen dari target marketing sales sepanjang tahun ini sebesar 2 triliun rupiah. Perseroan pun tetap menjalankan proyek yang ada, sehingga tidak ada perubahan strategi di semester kedua tahun ini.

yni/AR-2