LNSW Terus Dorong Penguatan Sektor Logistik
Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Oza Olavia dalam diskusi media bertajuk 'APBN Dorong Implementasi NLE Guna Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi' di Jakarta, Jumat (6/12).
Foto: Koran Jakarta/ M IsmailJAKARTA - Pengelolaan Indonesia National Single Window (INSW) dan penyelenggaraan Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) berdampak signifikan terhadap penguatan sektor logistik. Salah satunya angka dwelling time atau lamanya waktu bongkar muat di pelabuhan membaik.
Sejak penerapan INSW, angka dwelling time barang nasional membaik menjadi 2,62 hari pada 2023 dari 3,16 hari pada 2019. Sementara itu, dwelling time sepanjang Januari-Oktober 2024 mencapai 2,85 hari. Capaian ini memenuhi target dwelling time nasional 2,9 hari.
Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Oza Olavia menegaskan peran dwelling time terbilang penting mengingat durasi bongkar muat kontainer yang terlalu lama, berpotensi menambah biaya logistik.
"Biaya logistik yang tinggi akan mendisrupsi perekonomian melalui sektor Industri yang terganggu pasokan bahan baku atau bahan penolongnya," paparnya dalam diskusi media bertajuk 'APBN Dorong Implementasi NLE Guna Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi' di Jakarta, Jumat (6/12).
LNSW bertugas mengelola INSW dan menyelenggarakan SINSW dalam ekspor, impor, dan logistik.
Oza menambahkah capaian dwelling time tersebut sangat luar biasa, mengingat kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Untuk negara kepulauan, waktu (dwelling time) 2,9 hari sudah bagus. Jangan disamakan dengan Singapura yang kapal cuman bersandar saja tanpa ada bongkar muat," jelasnya.
Dia menambahkan saat ini terdapat 18 kementerian/ lembaga (K/ L) tergabung dalam ekosistem INSW. Seiring dengan pemecahan kementerian dan penambahan lembaga baru, institusi yang tergabung dalam INSW bakal bertambah menjadi 21 K/L.
Ke depan, Oza mengatakan INSW berpotensi terus dikembangkan untuk memperkuat logistik nasional ke depan. Termasuk di antaranya melalui penguatan Maritime Single Window, yakni mengintegrasikan layanan kepelabuhanan sesuai mandat dari International Maritime Organization (IMO).
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 3 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan