Rabu, 12 Mar 2025, 13:00 WIB

Liverpool ‘Kehabisan Keberuntungan’ Lawan PSG

PSG menang 4-1 dalam adu penalti setelah eksekusi Darwin Núñez dan Curtis Jones berhasil digagalkan oleh Gianluigi Donnarumma, Rabu (12/3) dini hari WIB

Foto: AFP

LIVERPOOL - Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyebut kekalahan tim asuhannya dari Paris Saint-Germain di Liga Champions, Rabu (12/3) dini hari WIB sebagai "pertandingan terbaik" yang pernah dia jalani. Namun, dia mengakui bahwa pemuncak klasemen Liga Inggris itu kehabisan keberuntungan saat adu penalti.

PSG mendominasi leg pertama pekan lalu, tetapi tiba di Anfield dengan ketertinggalan 1-0 setelah gol kemenangan dramatis Harvey Elliott di menit-menit akhir membawa Liverpool unggul di Parc des Princes.

Namun, situasi berbalik di leg kedua. Slot menyayangkan penyelesaian akhir timnya, yang gagal memanfaatkan sejumlah peluang usai gol pembuka Ousmane Dembélé pada menit ke-12. PSG akhirnya menang 4-1 dalam adu penalti setelah eksekusi Darwin Núñez dan Curtis Jones berhasil digagalkan oleh Gianluigi Donnarumma.

“Itu adalah pertandingan sepak bola terbaik yang pernah saya jalani. Performa kami luar biasa, terutama jika dibandingkan dengan pekan lalu,” ujar Slot.

Pertandingan ini memiliki segalanya yang Anda harapkan. Dari sudut pandang Liverpool, setidaknya kami layak mendapatkan hasil imbang setelah 90 menit. Kami menciptakan banyak peluang, tetapi justru tertinggal 1-0. Setelah pekan lalu, kami kehabisan keberuntungan,” sambungnya.

Liverpool sebelumnya tampil dominan di fase grup baru Liga Champions, memuncaki klasemen setelah memenangkan tujuh pertandingan pertama mereka.

Namun, Slot mempertanyakan apakah format baru benar-benar memberikan keuntungan bagi tim yang finis di puncak, mengingat mereka harus berhadapan dengan salah satu tim terkuat di Eropa di babak 16 besar.

“Kami tersingkir dengan cara yang membuat Eropa terkesan, tetapi ini perlu dipertimbangkan: seberapa besar nilai dari finis di puncak klasemen grup jika pada akhirnya harus menghadapi PSG di babak berikutnya?" tambah pelatih asal Belanda itu.

“Tentu saja, ini mengejutkan (tersingkir). Bisa saya katakan, musim lalu kami bahkan tidak bermain di Liga Champions, dan dua musim lalu kami tersingkir oleh Real Madrid dengan kekalahan 5-2 di kandang sendiri. Jika harus tersingkir, lebih baik seperti ini—melawan salah satu tim terbaik di Eropa, dengan perjuangan luar biasa,” tandasnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: