Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah masih Rendah
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo
JAKARTA- Perbankan syariah saat ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan salah satunya masih rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah. Berdasarkan data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan syariah sebesar 9,10 persen, sedangkan indeks literasi keuangan syariah 2019 sebesar 8,93 persen.
Namun demikian, dibalik tantangan itu, perbankan syariah memiliki potensi besar, didorong oleh besarnya populasi penduduk muslim di Indonesia.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo saat jadi pembicara dalam public lecture dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Fakultas Pertanian, baru-baru ini mengatakan berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report 2019, industri halal masih menyimpan potensi besar yaitu sebesar 2,2 triliun dollar AS.
"Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics dan umrah," kata Firman.
Dengan dukungan Pemerintah dan regulator, industri perbankan syariah ke depan diharapkan tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan perekonomian Indonesia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya