Lezatnya Jajanan Lombok di Pasar Pancingan

Desa Bilebante di Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, merupakan desa wisata yang menawarkan pemandangan alam pedesaan dan juga berbagai atraksi wisata yang menarik. Kreativitas warga dalam menghadirkan paket wisata yang menarik membuat desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan saat di Lombok.

Kemampuan warganya menyulap desa tambang menjadi Desa Wisata Hijau membuatnya dianugerahi mendapatkan penghargaan. Pada tahun 2017, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberi anugerah sebagai Desa Wisata terbaik dalam ajang Desa Wisata Award.

Salah satu keseruan di Desa Bilebante adalah menikmati kuliner di Pasar Pancingan. Di sini pengunjung dapat mengikuti kegiatan memancing di kolam yang alatnya sudah disediakan. Hasil pancingannya bisa langsung diolah menjadi kuliner berbahan dasar ikan.

Sambil menyantap masakan ikan, di tempat ini menawarkankan quality time bersama orang tersayang dengan duduk santai menikmati kuliner khas Lombok lainnya yang bahannya dari sumber lokal dan dimasak secara tradisional seperti plecing kangkung yang khas. Makanan lain yang bisa dipesan selain ikan goreng adalah sate lilit, urap, ayam goreng, dan sayur khas Lombok.

Di sini juga dapat menikmati menu Ayam Merangkak. Cerita di balik menu ini adalah setiap orang yang menikah di Lombok maka pengantin laki-laki biasanya potong ayam bersama teman-teman, sebagai tanda selamat. Inilah yang kemudian dikonsep menjadi kuliner di tempat ini.

Selain itu, pengunjung bisa juga menghampiri lapak-lapak jajanan kecil yang terbuat dari bambu atau lesehan dengan beragam makanan murah meriah. Di sini tersedia aneka jajanan tradisional dan juga minuman herbal yang menyegarkan seperti teh serai.

Kegiatan lainnya adalah belajar bermain gangsing, sebuah permainan tradisional yang jarang dimainkan di perkotaan. Di sini juga bisa belajar memanah yang sangat menguji meningkatkan konsentrasi dan ketangkasan.

Setelah puas menikmati anek makanan dan minuman saatnya berkeliling desa menggunakan sepeda. Mengayuh sepeda sambal merasakan suasana desa dengan menelusuri pemukiman warga, melewati pinggiran sungai, pematang sawah, kebun sayur dan buah adalah kenikmatan langka bagi orang kota.

Kegiatan ini akan berhenti sejenak di Jembatan Lime serta Pura tertua di Lombok Tengah, yaitu Pura Lingkar Kelud. Dinamakan demikian karena jembatan ini memiliki lima saluran irigasi dari desa sekitar Bilebante. Jembatan ini dibuat Belanda pada tahun 1940-an.

Jika musim tanam tiba wisatakan akan menikmati aktivitas petani menanam padi. Namun untuk proses pembuatan kerajinan tradisional berupa topi yang disebut dengan kekere dalam dilakukan kapan saja ketika berada di sini. Jangan hanya melihat saja, sebaiknya juga membeli hasil kerajinan masyarakat secara oleh-oleh.

Tanah Desa Bilebante yang subur ditumbuhi beragam tanaman herbal yang sangat baik untuk kesehatan. Nah, penanaman dan pengembangbiakan kebun herbal ini dilakukan oleh para pemuda desa. Di sini pengunjung diajak untuk untuk belajar manfaat tanaman herbal bagi kesehatan.

Bagi yang lelah setelah menempuh perjalanan jauh ke tempat ini bisa menikmati perawatan spa. Pelayannya sangat cocok untuk merilekskan badan dan mempercantik diri. Tempat pijatnya bisa disesuaikan dengan permintaan apakah di dalam ruangan ber-AC atau diluar ruangan seperti sekenem dan tepi sawah.

"Rasakan pijatan ala spa Bilebante di pinggir sawah. Rasakan badan makin sehat dan pikiran makin rileks dengan paket body treatment ala Bilebante. Semua terapis kebugaran kami sudah terlatih untuk memastikan Anda u mendapatkan layanan spa terbaik ala Bilebante," tulis laman bilebante.com.

Meski bukan desa pesisir, Bilebante terdapat budidaya rumput laut di sawah. Hasil dari budidaya ini rumput laut tersebut dijadikan bahan baku pembuatan serabi yang menjadi kudapan yang menggerakkan roda ekonomi desa. Makanan dan minuman lain yang bisa dirasakan adalah es pisang ijo, aneka bubur, klepon, lupis, mule gati, secang, plecing kangkung, hingga nasi balap. hay/I-1