Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Candi Jawi

Candi Jawi, Jejak Kemegahan Kerajaan Singasari

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Bangunan Candi Jawi menjadi saksi bagi adanya agama sinkretisme antara Hindu dan Buddha yang dinamakan Siwa Buddha. Candi ini dibangun oleh Kertanegara, raja terakhir Singasari yang menganut agama itu.

Bangunan Candi Jawi menjadi saksi bagi adanya agama sinkretisme antara Hindu dan Buddha yang dinamakan Siwa Buddha. Candi ini dibangun oleh Kertanegara, raja terakhir Singasari yang menganut agama itu.

Dalam kakawin Nagarakretagama karya Empu Prapanca pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi yang berada di Desa Candi Wates, Prigen, Pasuruan, didirikan oleh atas perintah Raja terakhir Kerajaan Singasari atau Singhasari, Kertanegara. Tujuannya untuk tempat beribadah aliran agama Siwa Buddha.

Raja Kertanegara merupakan raja terakhir Kerajaan Singasari yang memerintah antara 1268-1292 masehi. Dari kakawin tersebut dapat diketahui ia seorang penganut ajaran sinkretisme Siwa-Buddha. Ajaran ini merupakan campuran (sinkretisme) agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Setelah Singasari runtuh, ajaran ini dilanjutkan dengan zaman Majapahit.

Ajaran Siwa Buddha juga dipaparkan dalam kakawin Sutasoma dan kakawin Arjunawijaya. Kepercayaan ini adalah pemujaan leluhur kawitan Majapahit. Pada era itu kerajaan itu kepercayaan ini menyebar di Nusantara, karena waktu itu para raja nusantara dan keluarganya menganut Siwa-Buddha.

Agama tersebut pertama kali diperkenalkan oleh kaum brahmana, biarawan dan pendeta berbagai sekte dan mazhab di India. Mereka datang ke Nusantara mengikuti rute perdagangan maritim yang telah dijalin sejak oleh kerajaan-kerajaan di tanah air.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top