Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Flores

Lestarinya Alam Danau Sano Limbung

Foto : Dokumen Dinas Parekraf Kabupaten Manggarai Barat

Danau Sano Limbung.

A   A   A   Pengaturan Font

Kekayaan wisata Manggarai Barat (Mabar) bukan hanya Pulau Komodo, Pulau Rinca dan juga Pulau Padar saja. Di Pulau Flores yang merupakan pulau utama juga memiliki banyak pesona alam yang memukau, cocok untuk melepas kepenatan.

Danau Sano Limbung salah satunya yang pesona alamnya kini tengah dikembangkan menjadi destinasi baru kabupaten tersebut. Danau ini berada di Desa Golo Lujang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Mabar. Saat ini tingkat kunjungannya semakin ramai oleh baik oleh wisatawan lokal maupun asing.

Dalam bahasa setempat sano berarti satu dan limbung berarti danau. Sejak ditata oleh warga setempat sejak Mei 2017 lalu, danau ini kini menjadi adalantujuan wisata baru di Mabar. Mereka yang melintas di Jalan Labuan Bajo Ruteng biasanya akan singgah di danau ini.

Jarak Sano Limbung dengan dengan Labuan Bajo ibukota Kabupaten Mabar sendiri mencapai 56,5 kilometer melewati Jalan Labuan Bajo - Ruteng. Waktu tempuhnya 1 jam 41 menit melalui jalan raya yang cukup mulus.

Daya tariknya adalah sebuah danau kecil yang sangat asri. Di sekelilingnya adalah pepohonan rimbun yang menghijau. Berada pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuat udara di sini cukup sejuk.

Luas Sano Limbung sendiri hanya 11.944 meter persegi. Lokasinya cukup strategis karena dilewati jalan Trans Kecamatan Boleng. Untuk sampai di bibir danau pengunjung hanya perlu berjalan kaki sejauh 58 meter dari jalan raya tersebut.

Untuk menuju perairan danau dibuat tangga turun mendekati perairannya dari bahan kayu. Airnya berwarna hijau kecoklatan agar kontras dengan pemandangan pepohonan di sekitarnya. Di sini pengunjung dapat berfoto-foto dengan latar belakang hutan dan perairannya dari sebuah panggung yang dibuat dari kayu.

Keunikan lain dari dari Sano Limbung sendiri yakni pengunjung dapat melihat tingkah puluhan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)yang mencari makan di sekitar danau. Usai bosan melihat semuanya bisa dilanjutkan dengan menikmati kuliner.

Sejauh ini tidak ada penjelasan ilmiah bagaimana Dano Limbung terbentuk. Yang berkembang adalah cerita dahulu kala tempat ini adalah sebuah kampung yaitu dengan nama Lada. Konon dihuni oleh nenek moyang (Empo) yaitu Nenek Lujang dan istri serta tiga orang anaknya yaitu Ndabar, Ngaet dan satu anak perempuan yang tidak dikenal namanya.

Ndabar lalu memiliki anak delapan orang. Keturunannya berkembang menjadi keluarga yang sangat besar. Karena kampung yang jaraknya sangat jauh sehingga mereka tidak saling mengenal antara keluarga satu dengan keluarga yang lainnya.

Cerita selanjutnya adalah terjadilah relasi khusus atau jatuhnya cinta diantara mereka satu keturunan atau satu darah ini. Dalam istilah bahasa Manggarai Flores adalah hang toe tanda, inung toe nipu yang artinya terjadi relasi intim antara saudara dan saudari (Weta-Nara).

Tindakan yang mereka lakukan ini layaknya seperti suami dan istri yang dilarang oleh keras oleh adat atau budaya. Akibat pelanggaran yang dilakukan mereka akhirnya mendapat sanksi dari alam, berupa bencana dimana satu kampung tersebut menjadi runtuh (reno dalam bahasa setempat) lalu berubah menjadi danau.

Satu keturunan tersebut tenggelam dalam danau tersebut, sehingga dinamakan Sano Limbung artinya satu danau ini di dalamnya satu keturunan atau sa empo, sa limbung. Namun ada satu dari keturunan mereka yang tersisa kebetulan ia tinggal di kampung istrinya di rangkang desa Golo Lujang. Orang kampung menyebutnya Empo Lodos.

Di Danau Sano Limbung pengunjung juga dapat menikmati makanan lokal seperti kue serabi dan pisang rebus dengan harga terjangkau. Bersama dengan jajanan lain makanan ini dijual oleh warga setempat di rumah-rumah dengan atap berbentuk kerucut di sepanjang jalan pintu masuk. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top