Lembaga Pendidikan Perlu Diperbarui
Peserta mengikuti tes seleksi PPPK (Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang digelar Pemkab Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (13/9/2021). Seleksi kemampuan bidang berbasis komputer itu dijadwalkan berlangsung dua hari, terhitung mulai Senin (13/9) hingga Selasa (14/9) dan diikuti 3.500 peserta yang didominasi tenaga honorer guru demi memperebutkan 846 formasi tenaga pendidik mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/focJAKARTA - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu di-upgrade. Pemerintah perlu meningkatkan kualitasnya. Di antaranya, mulai mendata secara komprehensif antara kebutuhan dan penyediaan para calon guru. Demikian disampaikan pakar pendidikan, Indra Charismiadji, di Jakarta, Rabu (29/9).
Dia mengusulkan untuk didata ada berapa sekolah yang memerlukan. Lalu, tiap sekolah perlu berapa guru. "Juga perlu pendataan kualifikasi tiap lulusan LPTK," ujarnya. Indra mengatakan, jangan sampai LPTK menyiapkan kualifikasi lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Kondisi tersebut bisa diperparah dengan banyaknya jumlah LPTK. Hal itu bisa berdampak jumlah guru melebihi kapasitas atau sebaliknya. Tugas LPTK adalah menyiapkan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dengan kualifikasi terbaik. "Jadi, enggak perlu tiap kampus punya LPTK," katanya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qadir, minta pemerintah membenahi LPTK. Menurutnya, saat ini, LPTK belum mampu menjawab tantangan masa depan.
Menurutnya, materi perkuliahan LPTK belum mampu mendongkrak kemampuan murid. Pembenahan LPTK sangat penting agar bisa menghasilkan guru yang diharapkan. "Hari ini Nadiem harus menyiapkan LPTK untuk masa depan, sesuai dengan generasi yang akan datang," ucapnya.
Dudung mengingatkan, para guru perlu meningkatkan penguasaan teknologi. Sebab guru saat ini kurang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. "Saya tidak menyalahkan LPTK karena kemampuan seperti itu. Sebab pada waktu itu Teknologi Informasi belum berperan penting," katanya. Di samping itu, guru-guru hari ini banyak didominasi lulusan LPTK 20 atau 30 tahun lalu.
Untuk itu, tidak adil jika terus menuntut guru agar memiliki kapasitas teknologi. Kini, para guru harus disiapkan sejak masih mahasiswa. "Jadi, harus ada transformasi LPTK. Pemerintah perlu konsen menyiapkan LPTK hebat. Sarana prasarana lengkap untuk guru kelas dunia," tandasnya.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 2 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 3 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 4 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
- 5 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
Berita Terkini
- Indonesia Ajak Swiss Berinvestasi di Sektor Ekonomi Hijau dan Digital
- Mendes PDT Alokasikan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
- KJRI Kuching Upayakan Pemulangan 7 Jenazah WNI Meninggal di Sarawak
- Deri Adhika Ungkap Alasan Pilih Helma Namira untuk Nyanyikan Single “Kagum”
- Komitmen Ketua DPD Dalam Membangun Parlemen yang Kuat, Berwibawa, Inklusif dan Kolaboratif