Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Situs Sangiran

Lebih Dekat dengan "Meganthropus Paleojavanicus"

Foto : pariwisatasolo.surakarta.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Sangiran adalah situs arkeologi menjadi menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia. Situs berupa kubah (dome) pertama kali ditemukan pada 1883 oleh PEC Schemulling.

Sangiran adalah situs arkeologi menjadi menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia. Situs berupa kubah (dome) pertama kali ditemukan pada 1883 oleh PEC Schemulling. Di sini ia hanya menemukan fosil hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang di Dukuh Kaliyoso, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe yang berada di bagian kubah dari situs Sangiran.

Setelah itu Marie Eugène François Thomas Dubois (Eugene Dubois) seorang ahli anatomi berkebangsaan Belanda juga melakukan eksplorasi pada akhir abad ke-19. Namun ia tidak tidak terlalu intensif karena kemudian ia memusatkan aktivitas di kawasan Trinil, Kabupaten Ngawi.

Pada 1934, ahli antropologi Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Setelah mencermati laporan-laporan berbagai penemuanbalung butaatau tulang raksasa oleh warga dan diperdagangkan. Saat itu perdagangan fosil mulai ramai akibat penemuan tengkorak dan tulang pahaPithecanthropus erectus(Manusia Jawa) oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi pada 1891.

Untuk mendapatkan fosil manusia purba, von Koenigswald meminta penduduk untuk mencaribalung buta. Warga yang mendapatkannya akan mendapat imbalan agar tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.

Pada tahun-tahun berikutnya, dari hasil penggalian menemukan berbagai fosilHomo erectuslainnya. Ada sekitar 60 lebih fosilHomo erectusatau hominid lainnya dengan variasi yang besar, termasuk seriMeganthropus paleojavanicusartinya manusia raksasa dari Jawa, telah ditemukan di situs tersebut dan kawasan sekitarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top