Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lebak Perluas Tanaman Palawija

Foto : ISTIMEWA

palawija

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, sedang terus mengupayakan agar pertanian palawija semakin meluas guna memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan ekonomi masyarakat. "Sampai saat ini kebutuhan palawija Lebak masih dipasok dari luar daerah," kata Deni Iskandar, Kamis (1/9).

Pengembangan pertanian palawija di Kabupaten Lebak, menurut dia, bisa menjadikan Lebak sebagai daerah swasembada pangan di Provinsi Banten karena didukung potensi lahan yang luas.

Saat ini, banyak lahan telantar milik BUMN, perusahaan swasta, pengembang perumahan, hingga tanah Negara. Ini semua dapat dimanfaatkan untuk budi daya pertanian palawija guna meningkatkan produksi pangan.

Ia mengatakan, sampai kini memang sebagian besar petani di Lebak mengembangkan budi daya pertanian palawija di lahan darat. Namun, sejauh ini produksi palawija di Kabupaten Lebak cukup rendah berdasarkan laporan Januari - Juli 2022 sebanyak 18.764 ton dengan luas tanam 489 hektare dan panen 749 ton.

Dari produksi 18.764 ton itu terdiri dari komoditas jagung sebanyak 7.965 ton, kedelai dua ton, kacang tanah 178 ton, kacang ijo delapan ton, ubi kayu 17.409 ton, dan ubi jalar 1.169 ton.

"Dengan produksi sebanyak itu tentu komoditas kacang tanah, kacang ijo, kedelai, masih dipasok dari luar daerah," katanya. Ia juga mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan TNI kini mengembangkan tanaman jagung.

Selama ini, ujar dia, pertanian palawija jenis komoditi jagung sudah mulai berkembang di 28 kecamatan dari sebelumnya lima kecamatan. Saat ini, produksi jagung di Kabupaten Lebak sudah ditampung perusahaan peternak di Kabupaten Tangerang.

Karena itu, petani diharapkan dapat meningkatkan produksi jagung melalui kolaborasi dengan TNI, sehingga mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat. "Kami mendorong agar para petani dapat mengembangkan pertanian jagung karena sudah ditampung oleh perusahaan peternakan itu," harap Deni.

Sementara itu, Jumadi (55) seorang petani warga Maja Kabupaten Lebak mengaku sejak empat tahun terakhir mengembangkan pertanian palawija jenis komoditas ubi kayu atau singkong di lahan milik BUMN seluas dua hektare. Produksi singkong ditampung tengkulak untuk dipasok ke Pasar Tangerang dan Jakarta.

"Kami menjual singkong ke tengkulak 2.000/kg dan bisa menghasilkan 20 ton. Jika diakumulasikan mendapatkan 40 juta selama 12 bulan," ujar Jumadi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top