Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Layanan Primer Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Foto : Istimewa

Ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Indonesia (UI), Budi Hidayat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah didorong meningkatkan pelayanan primer. Sebab, penguatan layanan primer merupakan kunci pembangunan nasional.

Buruknya layanan primer bisa menggangu target pemerintah menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi juga tentu terganggu.

Ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Indonesia (UI), Budi Hidayat menyebut salah satu layanan primer yang dimaksud terkait layanan kesehatan. Menurut dia, perlunya sinkronisasi dan inovasi kebijakan untuk memperkuat layanan primer.

"Perlunya memperbaiki layanan kesehatan untuk menekan cost (biaya). Jika tidak akan menambah beban ekonomi masyarakat," tegas Budi dalam webinar terkait dampak ekonomi dari masalah kesehatan di Jakarta, Jumat (13/11).

Budi mencontohkan kasus yang paling banyak menyita biaya ialah penyakit diabetes. Jenis penyakit ini sangat kompleks pengobatannya, terlebih lagi bila dibarengi Covid-19. Diabetes merupakan satu dari tiga jenis penyakit penyebab kematian tertinggi di RI.

Pada 2016, misalnya, total biayanya mencapai 7,7 trilliun rupiah. Rata-rata biaya perorang tanpa komplikasi sebesar 5,4 juta rupiah, sementara dengan komplikasi meningkat menjadi 11 juta rupiah.

"Itu biaya langsung, belum termasuk biaya tak langsung. Angka yang tentu memberatkan," tambah Budi.

Dia pun menegaskan perlunya sinkronisasi konsensus antara perhimpunan endokrinologi indonesia (Perkeni) dengan tata laksana regulas diabetes di Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mencegah penyakit ini meningkat.

"Belum sinkron, secara umum sih iya, tetapi sebenarnya masih ada masalah terkait aksestabilitas dari penderita diabetes terhadap berbagai jenis layanan yang sebenarnya best practice,"tegasnya.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Maya Rusady mengatakan akan terus mendorong masyarakat untuk terus bergabung dalam fasilitas kesehatan. Tujuan lainnya untuk menekan angka kemiskinan.

Disebutkan Maya bahwa rata-rata pemanfaatan fasilitas kesehatan pada 2019 sebesar 765.753 kunjungan perhari kelender. "Faskes (fasilitas kesehatan) berkontribusi menurunkan gini rasio dan mencegah kemiskinan," pungkasnya. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top