Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lansia Lawan Depresi dengan Teknologi Realitas Maya

Foto : AFP/RHONA WISE

TEKNOLOGI VR l Anggota LSM Alexandra Ivanovitch sedang membantu Nidia Silva (kiri) memakai perangkat realitas maya (virtual reality/VR) pada pengujung Juli lalu. Teknologi VR ini bisa dimanfaatkan untuk membantu lansia mengatasi depresi, kesepian dan isolasi sosial.

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang nenek berusia 78 tahun, Nidia Silva, tidak menyangka impiannya untuk berenang dengan lumba-lumba bisa tercapai. Itu semua terjadi setelah sebuah LSM di Miami memberinya kacamata realitas maya (virtual reality/VR) sebagai bagian dari program perawatan eksperimental untuk depresi dan isolasi pada warga lanjut usia (lansia)."Saya berada di dunia yang saya tak kenal, tapi amat indah dan yang terpenting bagi saya yaitu bisa menyaksikannya," komentar Silva setelah melepaskan kacamata VR.

Pengalaman tak terduga Silva didapatnya saat ia sedang duduk di Taman Domino di wilayah Little Havana, Miami, Florida, Amerika Serikat (AS). Taman ini merupakan tempat yang populer bagi warga asal Kuba terutama lansia, untuk bercengkerama atau membuang waktu dengan bermain domino. Anggota LSM asal Prancis bernama Alexandra Ivanovitch yang memberikan kesempatan kepada Silva untuk mencoba kacamata VR.

"Saya sangat gembira," kata Silva, yang merasa seperti sedang berenang di perairan sekitar Kuba, tempat dia bermigrasi 19 tahun yang lalu. Di sekelilingnya, suara permainan domino dan percakapan ramai terdengar nyaring di udara Florida yang lembab dan lengket, tetapi dia tidak memedulikannya.

Ivanovitch memberikan demonstrasi VR kepada para pensiunan imigran asal Kuba agar mereka bisa bertualang ke Malecon di Havana, ke luar angkasa, ke dasar laut, dan bahkan ke puncak gunung.

Proyek yang sedang dikerjakannya yang ia beri nama "VR Genie" dirancang untuk menangkal kesepian dan isolasi sosial yang sering mendera dan mempengaruhi lansia, terutama mereka yang tinggal sendiri atau di panti jompo, di mana mereka hampir tidak memiliki kegiatan sama sekali.

"Kami menggunakan realitas maya untuk memenuhi keinginan para lansia," kata Ivanovitch, 35 tahun, seorang dokter humaniora digital.

Melalui VR, para lansia dapat pergi ke tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi dan tempat yang ingin mereka kunjungi. VR Genie dijalankan oleh LSM bernama Equality Lab, yang mendanai Age Friendly Initiative yang digagas wali kota Miami-Dade County. Tujuannya adalah untuk menyediakan rumah perawatan yang menyediakan helm VR segera setelah Ivanovitch menyusun lebih banyak koleksi "perpustakaan impian".

Banyak lansia yang diikutsertakan dalam program ini sudah tidak lagi dapat bepergian sendiri baik secara fisik maupun finansial. "Kami benar-benar berusaha menghubungkan kembali mereka dengan dunia," ucap Ivanovitch. "Pada dasarnya, kami berusaha membawa dunia kepada mereka," imbuh dia.

Manfaat bagi Mental

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa realitas maya dapat membantu orang menghadapi depresi, kecemasan, gangguan stres pascatrauma, dan masalah kesehatan mental lainnya.

"Kami tahu bahwa hal-hal seperti guided imagery (teknik untuk membimbing dan mengarahkan orang kepada imajinasi menyenangkan menggunakan audio visual kinestetik) dan meditasi bisa sangat bermanfaat bagi kognisi dan hal-hal yang bersifat alami. Dan kami pun mengetahui intervensi langsung perilaku, juga bisa amat membantu pada setiap individu," kata Aldrich Chan, seorang ahli saraf dan peneliti di Universitas Miami.

Menurut Chan, VR bisa menjembatani dua arah tindakan, dan memfungsikannya bagi perawatan lansia merupakan bidang penelitian yang sangat menarik.

Chan, yang merupakan konsultan untuk Equality Lab, bertanggung jawab untuk mengukur efek potensial dari penggunaan VR dalam perawatan lansia, khususnya efek dari pemberian harapan terakhir.

Sebuah tim dari University of California, Los Angeles, mempelajari penggunaan VR untuk mengobati anhedonia yang merupakan gejala depresi yang menyebabkan ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan ataupun keinginan dalam berbagai kegiatan.

Peneliti masalah kejiwaan, Michelle Craske dan timnya, fokus pada memberikan pengalaman positif untuk pasiennya seperti yang bisa dinikmati lewat VR, dan meditasi untuk mengobati anhedonia serta meningkatkan kebugaran.

"Sebagian besar perawatan, telah berhasil mengurangi gejala depresi, tetapi kurang berhasil dalam membantu pasien menjadi lebih baik," pungkas Craske. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top