Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lahan Terbuka Percepat Panen

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tanaman porang memiliki kandungan utama berupa glukomanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Pada setiap 100 gram umbi porang terdapat 50 gram glukomanan, 1,64 gram protein, 0,0004 gram lemak, 57 mg fosfor, 4,06 mg besi, 0,2 mg mangan, dan 0,08 mg tembaga.

Kandungan glukomanan pada umbi bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol, menurunkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi. Tanaman porang yang juga kaya serat berguna bagi mereka yang menjalankan diet, mencegah kanker, dan mengatasi sembelit.

Tingginya manfaat membuat banyak orang mengonsumsi makanan, minuman dan suplemen dari bahan porang. Itulah mengapa, sampai saat ini harga porang masih relatif tinggi sehingga banyak orang tergerak untuk membudidayakan tanaman tersebut.

Contoh sukses perintis tanaman porang adalah Paidi (39). Mantan penjual tahu keliling dan pemulung di Madiun itu menyatakan, porang telah mengubah nasibnya. "Lantaran tanaman ini, hidup saya berubah," ujar dia dalam acara Kick Andy.

Ia mengatakan, awalnya bertanam porang pada lahan dan dengan alat seadanya. Karena sukses, dia mulai merekrut orang untuk ikut bekerja dan merasakan dampak positifnya. Ia kini menanam porang di lahan 4 hektare.

Dalam satu hektare, dia pernah meraih pendapatan satu miliar rupiah. Pada 2017, Paidi pernah mendapatkan pembeli langsung dari Tiongkok. Pada 2018, dia berhasil menjual 900 ton porang senilai 5,4 miliar rupiah.

"Saya mengenal porang dari teman sepanti asuhan," ujarnya. Temannya mengatakan, "Kamu cari barang ini, nanti jual ke saya." Waktu itu dia belum ngerti tentang porang. Dia lalu mencari info di internet.

Paidi mengatakan, saat merintis awalnya hanya mendapatkan dua ton porang dari masyarakat yang didapat dari hutan. Dari dana ini, dia belikan bibit yang ditanam di lahan terbuka tanpa naungan. Hebatnya, dia berhasil panen porang dalam waktu 6 bulan saja dengan umbi lebih besar dengan daun kecil.

Generatif
Menurut laman GDM, teknik budi daya porang secara teori bisa dilakukan dengan cara generatif atau vegetatif. Umumnya akan tumbuh dalam waktu tiga tahun. Namun ternyata dalam praktiknya di lahan terbuka, masa tanam dapat dipercepat menjadi enam bulan.
Namun demikian, porang bisa ditanam bersama dengan tanaman lain sebagai naungan. Porang sebaiknya malah ditanam di bawah naungan pohon lain sehingga bisa menghasilkan panen secara bersama, misalnya ditanam bersama pisang.
Masa panen porang cukup bervariasi, tergantung di bawah pohon naungan atau tidak. Selain itu, jika bibitnya dari umbi bisa dipanen mulai umur enam bulan. Jika bibit dari biji bisa dipanen mulai 18-24 bulan.
Cara panen sama seperti umbi jenis lainnya. Tinggal dicangul pinggirnya lalu diangkat. Potong daun dan batangnya. Kemudian bersihkan dari sisa tanah yang masih menempel. n hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top