Lagi, Eksportir SBW ke Tiongkok Bertambah
Kementrian Pertanian RI
JAKARTA - Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Barantan Kementan) memfasilitasi enam eksportir Sarang Burung Walet (SBW) Indonesia untuk lolos sebagai perusahaan eksportir ke Tiongkok. Hal itu menjadi kabar baik sebab ekspor SBW RI ke Tiongkok sempat tertahan.
Enam perusahaan tersebut mendapatkan persetujuan pendaftaran dari Otoritas Pabean dan Karantina Tiongkok atau General Administration of China Customs (GACC) setelah melalui proses audit pada 2019 dan 2021.
Dengan penambahan ini, total sebanyak 29 perusahaan terdaftar di GACC sebagai eksportir, sejak pemberlakuan protokol ekspor SBW ke Tiongkok pada 2012. Sedangkan eksportir yang sedang dalam proses pemenuhan syarat GACC tercatat sebanyak 12 perusahaan.
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wisesa Putra menjelaskan eksportir yang lolos ini masuk ke dalam daftar yang dipublikasi di website GACC sebagai perusahaan terdaftar yang dapat melakukan ekspor SBW ke RRT. "Melegakan karena akhirnya sedikit demi sedikit, eksportir SBW kita dapat lolos GACC," ucapnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, untuk pemenuhan syarat GACC, karantina pertanian memberikan pendampingan kepada eksportir SBW dari hulu ke hilir, meliputi evaluasi terhadap rumah walet minimal satu tahun sekali, sertifikasi karantina terhadap bahan baku yang dilalulintaskan dalam wilayah Indonesia. "Jika daerah asal sedang wabah AI, lalu lintas sarang kotor dilarang," terang Wisnu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya