Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Laga Krusial Real Madrid

Foto : FRANCK FIFE / AFP

Karim Benzema/Lionel Messi

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, sejarah baru-baru ini tidak berada di pihak tuan rumah. Real Madrid tersingkir pada babak 16 besar dua kali dalam tiga edisi terakhir Liga Champions. Los Blancos hanya melaju sekali dari 10 pertandingan sistem gugur terakhir mereka ketika kalah pada leg pertama.

Tim asuhan Ancelotti tentu saja menyambut PSG di Bernabeu pada waktu yang tepat. Madrid memulai 13 pertandingan tak terkalahkan di kandang sejak takluk dari Sheriff Tiraspol pada bulan September.

Pertandingan leg kedua yang menentukan langkah melawan PSG akan membawa makna yang lebih besar bagi presiden klub Madrid Florentino Perez daripada 39 pertandingan lainnya musim ini. Pada tahun 2018, Zinedine Zidane membuktikan itu menjadi pemicu keberhasilan seluruh karier kepelatihannya dengan memenangkan pertempuran besar seperti ini.

Ketika itu, Zidane mampu mengabaikan posisi Madrid yang finis hampir 20 poin di belakang Barcelona di La Liga. Zidane mampu menahkodai Madrid dengan membawa timnya menyingkirkan empat klub kelas atas Eropa di babak sistem gugur - PSG, Juventus, Bayern Munich, da, di final menang atas Liverpool yang sontak langsung dipuji sebagai seorang jenius.

Memenangkan La Liga musim ini mungkin tidak cukup untuk mencegah pertanyaan serius tentang arah klub jika PSG menang di Santiago Bernabeu. Ancelotti tahu tuntutan lebih baik dari apapun. Dia mengalaminya pada tahun 2015, setelah memimpin Madrid meraih 'La Decima', mahkota Liga Champions ke-10 klub, pelatih asal Italia itu dipecat pada musim berikutnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top