Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelatih Fiorentina Sebut Kekalahan di UECL Tahun Ini Lebih Menyakitkan

Foto : (ANTARA/AFP/Angelos Tzortzinis)

Bek Fiorentina asal Argentina #28 Lucas Martinez Quarta (tengah) dan rekan satu timnya bereaksi setelah kalah dalam pertandingan sepak bola final Liga Konferensi Eropa UEFA antara Olympiakos dan Fiorentina di AEK Arena di Athena pada Rabu (29/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano mengakui kekalahan di final Liga Konferensi Eropa (UECL) dari Olympiakos di OPAP Arena, Athena, Yunani, Kamis WIB, lebih menyakitkan dibandingkan tahun lalu ketika mereka takluk 1-2 dari West Ham United di Eden Arena, Praha, Republik Ceko.

"Kami sangat percaya kali ini. Itu menyakitkan," kata Italiano, dikutip dari Sky Sports Italia, Kamis.

Menatap final musim ini, Fiorentinamemanfaatkan pengalaman musim lalu ketika mereka kalah di final UECL dan final Coppa Italia dari Inter untuk mendapatkan penebusan di Athena.

Namun, yang didapatkan Fiorentina adalah kembali tertunduk lesu ketika pencetak gol terbanyak turnamen Ayoub El Kaabi mencetak satu-satunya gol kemenangan Olympiakos pada menit ke-116.

"Ini mengecewakan untuk kedua kalinya. Kami berjuang, kami mengeluarkan banyak keringat, kami menciptakan peluang melawan tim yang tidak memungkinkan Anda memainkan sepak bola bagus," katanya.

Pelatih 46 tahun itu mengatakan laga final UECL "tidak berjalan sesuai keinginan kami" karena menurutnya Fiorentina banyak menciptakan peluang berbahaya dengan total 17 tembakan yang empat di antaranya tepatsasaran.

"Banyak hal yang salah di final bagi kami, tidak berjalan sesuai keinginan kami," katanya.

"Saya rasa kami tidak pantas kalah dalam pertandingan ini, yang bisa saja berujung pada adu penalti. Ini merupakan kekecewaan besar bagi saya karena pada final ketiga kami bermain dengan cara yang benar, namun kami masih belum memiliki kedewasaan, kecerdasan, dan sedikit tambahan untuk menang dalam pertandingan yang hanya dilakukan satu kali saja," tambahnya.

"Saya minta maaf kepada teman-teman, tapi inilah sepak bola. Kami harus menerima kekalahan ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Italiano sekali lagi mengatakan bahwa dua kali kalah di final UECL dalam dua edisi terakhir adalah sangat menyakitkan, apalagi melihat para pemainnya menangis, walaupun dalam kesempatan yang sama menurutnya juga "sesuatu yang bagus".

"Kekalahan itu menyakitkan, melewati dua tahun berturut-turut adalah sesuatu yang bagus, tapi tentu saja Anda harus mengangkat trofi dankami tidak berhasil. Ini juga merupakan bagian dari proses. Perjalanan terasa hancur ketika harus menyaksikan yang lain mengangkat trofi," katanya.

"Sungguh menyakitkan melihat para pemain menangis. Kami benar-benar yakin kali ini kami dapat memiliki epilog yang berbeda untuk kampanye ini," tambahnya. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top